Pemimpin Taiwan Mengadakan Pembicaraan Dengan Delegasi Parlemen Uni Eropa di Taipei

Jakarta, Inako

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengadakan pembicaraan dengan delegasi resmi Parlemen Eropa di kantornya di Taipei pada hari Kamis. Langkah itu berpotensi mendapat teguran dari China.

Delegasi Uni Eropa datang pada saat pemerintah Tsai berusaha untuk memperkuat hubungan dengan Eropa dengan latar belakang tekanan intensif untuk penyatuan dari Beijing. Sejauh ini, Beijing menganggap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu bagian dari wilayahnya.

Dalam sambutan pembukaannya pada pembicaraan tersebut, Tsai mengatakan dia mengerti bahwa delegasi datang untuk belajar lebih banyak tentang bagaimana Taiwan menangani disinformasi.

Dia menekankan perlunya "aliansi demokratis melawan disinformasi," dengan mengatakan "tantangan yang kita hadapi bersifat global."

Di antara masalah lain yang diperkirakan akan dibahas dalam pembicaraan itu adalah serangan siber serta respons terhadap pandemi virus corona dan hubungan ekonomi yang lebih kuat antara Uni Eropa dan Taiwan, termasuk tentang semikonduktor.

Raphael Glucksmann, anggota parlemen Prancis yang mengepalai delegasi, telah menjadi subjek sanksi pembalasan oleh China karena kritiknya terhadap dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim Uyghur di wilayah Xinjiang barat jauh.

Parlemen Eropa, bulan Oktober lalu telah mengadopsi sebagian besar laporan yang merekomendasikan agar hubungan UE-Taiwan diperkuat.

Menteri luar negeri Taiwan, Joseph Wu, mengunjungi Slovakia, Republik Ceko dan Belgia bulan lalu.

Delegasi 13-anggota, termasuk tujuh anggota parlemen Uni Eropa, tiba di Taiwan pada hari Rabu untuk kunjungan tiga hari. Kelompok itu bertemu dengan Perdana Menteri Su Tseng-chang hari itu juga.