Pemprov Sulsel Targetkan Luas Perkebunan Lada 10.000 Hektar Hingga 2022

Binsar

Friday, 24-08-2018 | 06:22 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Makassar, Inako – 

Dalam rangka mewujudkan diri sebagai daerah penghasil rempah terbesar di Indoensia, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) telah menargetkan akan melakukan perluasan lahan perkebunan lada sampai 10.000 hektare hingga 2022.

"Kami ingin mewujudkan kembali kejayaan Sulsel sebagai daerah penghasil rempah," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulsel Tautoto Tanaranggina usai penandatanganan Nota Kesepahaman terkait pengembangan lada di Sulsel, Kamis.

Ia mengatakan perluasan penanaman lada di Sulsel akan difokuskan di delapan kabupaten sentra, yaitu Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Enrekang, Wajo, Sinjai, Bulukumba, dan Kabupaten Bone.

Menurut Tautoto, Sulsel merupakan salah satu dari delapan provinsi yang menjadi prioritas nasional dalam pengembangan komoditas tersebut.

 

Sebagai wilayah prioritas, kata dia, Sulsel memperoleh anggaran dari APBN untuk pengembangan lada, dan diperkuat melalui APBD. "Ini yang harus kita perjelas yang mana pekerjaannya pusat, provinsi, dan kabupaten," katanya.

 Kepala Dinas Perkebunan Sulsel A. Parenrengi menjelaskan, saat ini luas lahan perkebunan lada di Sulsel mencapai 16.000 hektare. Dengan tambahan 10.000 hektare, luas lahan lada di Sulsel pada 2022 diharapkan mencapai 26.000 hektare.

Menurut A. Parenrengi, pihaknya juga telah menyiapkan tenaga pendampingan untuk membantu proses pengembangan komoditas ini.

"Kami berharap dengan komitmen yang kuat dari kepala daerah, perluasan lahan ini dapat dilakukan," kata dia.

 

KOMENTAR