Pengamat Militer Tepis Paslon Tertentu Buka Kesempatan Militer Kembali Berkuasa

Sifi Masdi

Friday, 17-11-2023 | 08:51 am

MDN
Capres Prabowo Subianto di tengah lingkungan militer [ist]

 

 

 

Jakarta, Inako

Kekhawatiran terkait calon presiden tertentu akan kembali memberikan peran sangat besar pada militer agak berlebihan. Pasalnya, saat ini ada sejumlah purnawirawan yang bergabung dalam tim pemenangan semua Capres-Cawapres.

Pernyataan ini disampaikan oleh pengamat Militer dari ISESS, Khairul Fahmi. “Saya kira kurang tepat jika kemudian kekhawatiran itu hanya dilekatkan pada Prabowo. Merujuk pada Presiden Jokowi hari ini yang notabene merupakan sosok sipil namun dinilai banyak pihak telah membuka jalan untuk perluasan peran militer,” kata Fahmi, Rabu (15/11).

 

BACA JUGA: TNI/Polri Diminta Jangan Terjerumus Dalam Politik praktis Pilpres 2024

Hal itu tertuang dalam UU Aparatur Sipil Negara (ASN), bahwa Jabatan ASN tertentu dapat diisi dari prajurit TNI dan anggota Polri.

Kemudian dalam kaitannya dengan Pilpres 2024, saat ini ada sejumlah purnawirawan yang bergabung dalam tim pemenangan semua Capres-Cawapres.

“Saya kira tidak ada garansi bahwa kandidat-kandidat lain tidak akan memberi peran besar pada militer. Faktanya, untuk pemenangan saja semua tim paslon diwarnai kehadiran tokoh-tokoh pensiunan jenderal TNI. “ imbuh Fahmi.

 

 

 

BACA JUGA: Makna Nomor 3 Ganjar-Mahfud: Lurus, Benar, dan Jujur

Menurut Fahmi, kekhawatiran soal militer keluar barak  itu ibarat lagu lama yang diputar berulang kali. Sejak Pemilu Presiden pertama kali digelar pada 2004, isu ini selalu dilekatkan pada kandidat yang berlatar belakang militer. Nyatanya, saat ini masih berlaku UU TNI yang membatasi kiprah dan pelibatan TNI di luar tuga pokoknya.

“Kalaupun ada perubahan di masa depan, saya kira itu hanya akan menyangkut akomodasi kementerian dan lembaga pemerintah yang karena urusan dan kewenangannya, membutuhkan prajurit TNI aktif, namun belum diatur oleh UU yang berlaku saat ini.” jelas Fahmi.

“Lalu bicara tentang status keprajuritan, kita harus bisa membedakan aktivitas kelembagaan TNI beserta para prajurit aktifnya dengan kiprah politik purnawirawan. Para purnawirawan itu kan sebenarnya warga sipil juga. Begitu pensiun dari dinas militer, hak mereka untuk memilih dan dipilih telah dipulihkan.” tandasnya.

 

BACA JUGA: Pencawapresan Gibran Bentuk Penghinaan Terhadap Intelektual Masyarakat Indonesia

Berdasarkan catatan, di Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, ada 27 Purnawirawan TNI/Polri.  Ganjar-Anies ada 5 Purnawirawan, dan Timnas Anies satu Purnawirawan sebagai ketua pemenangan.

KOMENTAR