Penjualan Kopi Turun, Saham Starbucks Turun
JAKARTA, INAKORAN
Persaingan kedai kopi semakin ketat dan daya beli masyarakat yang rontok mempengaruhi omzet kedai kopi Starbucks. Kondisi ini berimbas pada harga saham dan hampir pasti investor enggan membeli saham jika laba kwartalan menurun.
Starbucks pada hari Selasa memposting hasil kuartalan awal yang menunjukkan penjualannya turun lagi saat jaringan kopi itu mencoba melakukan pemulihan.
“Kinerja kuartal keempat kami memperjelas bahwa kami perlu mengubah strategi kami secara mendasar sehingga kami dapat kembali tumbuh dan itulah yang sedang kami lakukan dengan rencana ‘Kembali ke Starbucks’,” kata CEO Brian Niccol dalam sebuah pernyataan.
Niccol mengatakan dia berencana untuk membagikan lebih banyak rincian tentang langkah-langkah yang diambil Starbucks untuk membalikkan keadaan bisnisnya pada panggilan pendapatan perusahaan, yang dijadwalkan pada 30 Oktober. CEO baru jaringan kopi tersebut bertujuan untuk membalikkan permintaan yang melambat untuk minuman Starbucks, dimulai dengan pasar terbesarnya: AS
CEO tersebut mengatakan bahwa perusahaan tersebut “mengubah secara mendasar” pemasarannya dengan memfokuskan kembali pada semua pelanggannya, bukan hanya pada anggota program loyalitasnya.
Ia menambahkan bahwa Starbucks berencana untuk menyederhanakan “menu yang terlalu rumit”, memperbaiki harga, dan memastikan semua minumannya diserahkan langsung kepada pelanggan. Ketiga tujuan tersebut telah menjadi keluhan utama dari pelanggan dan barista dalam beberapa tahun terakhir.
TAG#starbucks, #saham
182195818
KOMENTAR