Perjuangan Dua Srikandi Selamatkan Tenaga Medis Saat Pandemi Covid-19
JAKARTA, INAKORAN.COM
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bercerita tentang perjuangannya dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk bisa mendapat alat pelindung diri (APD) saat pandemi Covid-19.
Retno mengungkapkan bahwa pada saat itu, pemerintah sangat kewalahan. Pasalnya, banyak tenaga medis yang bertumbangan karena tidak memiliki APD.
Dia pun berusaha keras bernegosiasi dengan pihak Korea Selatan untuk mendapatkan APD.
“Waktu itu kita harus negosiasi dengan Korea Selatan untuk mendapatkan APD,” terang Retno melalui unggahan video channel Youtube Mata Najwa, dikutip Rabu (13/3/2024).
BACA JUGA: Ini Momen Terberat Sri Mulyani Saat Menjabat Menteri Keuangan
Dia menjelaskan bahwa Korea dan Indonesia memiliki kerja sama dalam pembuatan APD.
Bahannya berasal dari Korea dan diproduksi di Indonesia untuk dikirim lagi ke Negeri Ginseng.
Dalam kontraknya, jelas Retno, Korea Selatan seharusnya mendapatkan 220.000 APD. Namun, karena Indonesia kekurangan APD saat Pandemi, dia pun meminta APD yang dikirim ke Korea Selatan hanya 50 persen dari jumlah yang disepakati.
“Itu udah kontrak lama, tapi tiba-tiba kita perlu itu kan. Jadi bayangin pas dokter bertumbangan, waktu itu pesanan mereka itu 220.000 APD, kita tuh bilang bagi dong 50 persen,” ungkap Retno.
BACA JUGA: KawalPemilu Sebut Tidak Ada Indikasi Kecurangan TSM Pasca Pencoblosan
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku turut berperan dalam negosiasi tersebut.
“Kita bilangin ke bea cukai enggak boleh diekspor, ngamuk mereka, lapor ke mana-mana, ke Presiden,” kata Sri Mulyani.
Pada saat itu, Sri Mulyani enggan mengekspor APD karena tenaga medis di dalam negeri juga sedang membutuhkannya.
“Saya bilang ini bagian kamu ngomong sana, pokoknya aku nggak akan ngeluarin sebelum dokter di Indonesia dapat APD,” ucapnya.
BACA JUGA: Tiga Poin Seruan Kampus Menggugat oleh Civitas Akademika UGM
Melalui pengalaman tersebut, kedua Menteri ini menyebut salah satu hal yang membuat Indonesia bisa bertahan melewati pandemi Covid-19 adalah dengan mengandalkan koneksi dengan pihak lain.
“Itu memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita bagaimana kita bisa survive mengandalkan semua networking kita,” kata Retno.
Retno mengungkapkan salah satu networking yang juga berhasil dilakukan Indonesia adalah saat mendapatkan 516 juta dosis vaksin pertama dari Melinda Gates.
“Minta Melinda Gates untuk vaksin pertama kita, 516 juta dosis vaksin kita dapat dan lebih dari 25 persen kita dapat free,” ungkapnya.
TAG#sri mulyani, #retno marsudi, #jokowi, #covid 19
188667308
KOMENTAR