Peta Dan Probabilitas Konferwil NU Jabar 2021

Hila Bame

Sunday, 03-10-2021 | 14:43 pm

MDN

 

Oleh. : Adlan Daie
Analis politik/Wakil Sekretaris PWNU Jawa Barat

JAKARTA, INAKORAN


Siapa kelak kandidat Rois Syuriah dan ketua Tanfidiyah berpeluang terpilih dalam Konferwil NU Jawa Barat (Jabar) akhir Oktober 2021 dalam pengamatan sepintas penulis tidak satu kandidat pun dalam posisi "di atas angin" antara lain karena "kedalaman laut" suara PCNU yang sulit diprediksi. Kecerdasan mereka memainkan tarik tambang dan tarik ulur "politik" tidak bisa dibaca secara matematis. Politik lentur ala tradisi "ushul fIqih" mewarnai pekat elastisitas ruang gerak opsi opsi pilihan mereka. Inilah kerumitan politik "khas" NU sekaligus "istisnayat" atau "kekecualian" politiknya.


Peta kontestasi kandidat dalam Konferwil NU Jabar kali ini di arus utama perbincangan publik warga NU Jabar adalah  KH. Hasanuri Hidayatullah ( Gus hasan, Ketua PWNU Jabar, "incumbent"), H. Juhadi Muhamad (Ketua PCNU Indramayu) dan KH. Sadullah (PCNU Sumedang) termasuk sayup sayup mulai terdengar pula KH. Romdloni (PCNU kab Bogor). Masing masing saling klaim telah mendapatlan dukungan mayoritas suara cabang dengan "bumbu bumbu" analisis politiknya makin "sexi" dinikmati panggung orkestrasinya.


Pada level kandidat Rois Suriyah (dipilih dengan mekanisme "Ahlul.Halli wal aqdi') beredar nama nama tidak asing lagi di kalangan pengurus NU Jabar, yakni KH. Nuh Addawami (Garut), KH.Abun Bunyamin (Purwakarta) dan KH. Usamah Mansur (kab Cirebon). Ketiganya Top figur di  jajaran Syuriah PWNU Jabar saat ini. Kontestasi di level Syuriah tidak eksplosif dinamika politiknya dibanding kontestasi di level tanfidiziyah.tapi tidak dapat diabaikan konstruksi politiknya dalam paket kontestasi Konferwil NU Jabar.


Faktor dukungan politik eksternal baik partai politik maupun "poros" politik lainnya, faksi faksi politik di internal PBNU jelang Muktamar NU ke 34 di Lampung, Sumatera,.akhir Desember 2021, kemampuan masing masing kandidat "tebar pesona" dengan ketajaman opininya dalam.menjanjikan masa depan PWNU Jabar, probabilitas atau kemungkinan hadir kandidat baru tak terduga dan kemungkinan aliansi taktis dua kandidat dalam satu poros dan titik temu deal politik adalah variabel vaeiabel penting dalam membaca hasil akhirnya terutama pada level pemilihan Ketua Tanfidziyah.


Dinamika politik internal NU di.atas sesuatu yang wajar dan hal biasa dihadapi warga.NU, bahkan dalam pengamatan Gusdur para elit NU mudah terjangkit "sakit gigi" jika kehilangan atraksi panggung politiknya seperti konferwil apalagi.level tertinggi, Muktamar.  Maka, nikmatilah "kegaduhan terpimpin"(baca: dalam koridor AD/ART) proses kontestasi Konferwil NU Jabar, , terima lah kelak siapa pun  kandidat yang terpilih, dan dijaga bersama dari kemungkinan "privatisasi" kepentingan politik personal.


Tugas PWNU Jabar selanjutnya pasca Konferwil adalah menggeser mindset keberhasilan memimpin NU Jabar tidak sekedar membangun gedung fisik lahiriyah  melainkan juga membuktikan bahwa NU jabar mampu memimpin dan menjadi rujukan alam pikiran masyarakat muslim.Jabar dalam menguatkan jangkar politik kebangsaan yang dalam dua kali pilpres terakhir 60% "positif" virus intoleransi dan radikalisme tngkat lunak.

 

TAG#PBNU, #NU, #PKB, #ADLAN

161647164

KOMENTAR