Petisi kelompok PBB atas kasus pemerkosaan Angkatan Laut

Hila Bame

Monday, 22-03-2021 | 16:38 pm

MDN
File foto 29 Januari 2019 ini menunjukkan para aktivis yang mengadakan konferensi pers di Mahkamah Agung di Seoul, menuntut pengadilan segera meninjau kasus di mana pengadilan tinggi militer membebaskan dua perwira angkatan laut dari pemerkosaan

 

SEOUL, INAKORAN

 

Sekelompok organisasi nonpemerintah pada Senin mengatakan pihaknya telah mengajukan petisi kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa atas sebuah kasus di mana pengadilan militer membebaskan dua perwira angkatan laut dari pemerkosaan seorang pelaut perempuan, dengan alasan kurangnya perlawanan dari korban.

 

Kedua petugas itu awalnya dijatuhi hukuman 10 tahun delapan tahun penjara karena memperkosa bawahan perempuan mereka, yang merupakan minoritas seksual, saat melakukan pelayaran pada tahun 2010.

 

Pada November 2018, Pengadilan Tinggi Angkatan Bersenjata membatalkan putusan tersebut, dengan mengatakan wanita tersebut tidak melakukan perlawanan secara fisik. Kasus ini menunggu keputusan di Mahkamah Agung selama lebih dari dua tahun.

Pengacaranya mengatakan sulit baginya untuk melawan atasannya karena dia harus menghabiskan waktu yang lama bersama mereka dalam kondisi terisolasi di kapal. Salah satu pelakunya adalah kaptennya, yang memegang kekuasaan absolut di kapal tersebut, kata mereka.

Sebuah komite gabungan dari 10 organisasi sipil yang berkampanye untuk korban mengajukan petisi pada 12 Maret kepada pelapor khusus PBB tentang kekerasan terhadap perempuan dan pakar independen PBB tentang orientasi seksual dan identitas gender, katanya.

 

Petisi tersebut mengklaim pengadilan tinggi mengabaikan preseden tentang kekerasan seksual yang menjunjung tinggi sensitivitas gender dalam putusannya, sehingga gagal memenuhi kewajiban negara untuk melindungi HAM.

Panitia, termasuk Pusat Hak Asasi Manusia Militer Korea, meminta para ahli PBB untuk merekomendasikan Mahkamah Agung segera meninjau kasus tersebut.

Kelompok tersebut juga meminta mereka untuk mendesak pemerintah Korea Selatan melakukan upaya untuk melindungi minoritas gender dan mencegah kekerasan seksual di militer dan memperkenalkan undang-undang yang komprehensif untuk melawan semua bentuk diskriminasi.

TAG#KORSEL, #PBB

188642949

KOMENTAR