Prabowo: Aku Dibilang Pakai Uang Rakyat untuk Beli Barang Bekas, Sorry ye …

JAKARTA, INAKORAN.COM

Prabowo Subianto menyindir pihak yang menyebutnya membeli alat utama sistem senjata (alutsista) bekas dengan menggunakan uang rakyat.

Prabowo menyebut dirinya tidak mungkin membiarkan para tentara berperang menggunakan peralatan dengan kualitas yang kurang bagus.

"Mas... Mas... Aku dia bilang, aku mau pakai uang rakyat, utang, untuk beli barang bekas,” ujar Prabowo dalam konsolidasi relawan Prabowo-Gibran di Lampung, Kamis (11/1/2024).

Menteri Pertahanan itu juga menegaskan bahwa dirinya prajurit yang pernah berperang.

Baca juga: Cerita Prabowo Diingatkan untuk Hati-hati Ngomong, Jangan Emosian

“Ndoro, aku ini prajurit, aku perang, aku bukan di belakang meja, aku perang. Masa orang perang mau pakai barang yang enggak bagus?"

"Kalau... Ini ada TV ya. Saya enggak boleh bicara yang emosi loh. Sorry ye, sorry ye, Ndoro. Ndoro, Mas," tambah Prabowo.

Lebih lanjut, lawan Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019 itu kembali menyinggung pihak yang mengungkit kepemilikan atas tanah seluas 340 ribu hektar.

Baca juga: Umpatan Goblok yang Dilontarkan Prabowo Bisa Dikategorikan sebagai Pidana Pemilu

Di hadapan relawannya, Prabowo kembali menegaskan bahwa semua tanah itu merupakan tanah negara.

"Itu tanah negara. Saya hanya dapat hak HGU (Hak Guna Usaha). Ada macam-macam lah, ada HTI, semua itu milik negara,” tegas Prabowo.

“Dan saya sudah katakan setiap kali negara perlu, ambil semuanya."

Baca juga: Ada Capres Suka Marah, JK: Bagaimana Kalau Dia Berdebat dengan Kepala Negara Lain, Bisa Ditonjok

Dalam debat ketiga Pilpres, Minggu (7/1/2024) Anies Baswedan menyindir Prabowo yang memiliki ratusan ribu hektar tanah sementara banyak tentara yang tidak mempunyai rumah dinas.

“Tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas. Sementara menterinya punya lebih dari 340 ribu hektar tanah di republik ini,” kata Anies.

Anies juga menyebut Kementerian Pertahanan gagal melindungi diri dari upaya pembobolan, padahal punya anggaran yang besar.

Baca juga: Ngucapin Selamat Ultah PDI-P, Cak Imin: Bu Mega Itu Seperti Orangtua Sendiri

"Dan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu. Justru digunakan untuk membeli alutsista yang bekas.”