Presiden Prabowo Minta Danantara Dikelola dengan Transparan dan Ketat

Timoteus Duang

Tuesday, 29-04-2025 | 11:29 am

MDN
Presiden Prabowo Subianto

JAKARTA, INAKORAN.com – Presiden Prabowo Subianto meminta agar BPI Danantara dikelola dengan sistem yang transparan dan tata kelola yang ketat.

Permintaan ini disampaikan Prabowo dalam keterangan pers usai memberikan arahan kepada 1.500 pimpinan BUMN dalam acara Town Hall Danantara Indonesia 2025 di Jakarta Convention Center, Senin (28/4/2025).

 

“Danantara ini adalah kekayaan bangsa Indonesia, harus dikelola dengan sebaik-baiknya, dijaga, dirawat dengan sistem yang transparan dan sangat ketat. Karena ini adalah kekayaan yang luar biasa dan bisa mendorong kebangkitan kita,” ujar Prabowo.

Presiden juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat, kekayaan Danantara akan mencapai jumlah USD 1 triliun.

Baca juga: Ini Alasan Prabowo ‘Usir’ Wartawan saat Pidato di Acara Danantara

“Kita kelola dengan baik, kita hitung aset-aset kita ternyata kita kaya, mungkin sebentar lagi kekayaan Danantara akan tembus USD 1 triliun.”

“Dan kalau dikelola dengan baik, ini bisa menghasilkan dana yang besar untuk bangsa kita,” tambah Presiden.

Baca juga: Modal Awal BUMN Agrinas Berasal dari Danantara

Lebih lanjut, Presiden Prabowo meminta seluruh jajaran direksi BUMN untuk meninggalkan praktik-praktik lama yang tidak efisien maupun yang menyimpang.

Ia menegaskan bahwa evaluasi kinerja direksi harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk penilaian terhadap integritas dan profesionalisme.

Baca juga: Rosan Umumkan Pengurus BPI Danantara, Ini Daftar Lengkapnya

“Saya minta atas nama bangsa dan rakyat, saya minta semua direksi berbuat yang terbaik, tinggalkan praktik-praktik zaman dulu mungkin yang kurang efisien.”

“Atau ada praktik-praktik yang tidak benar, harus ditinggalkan. Dan saya serahkan kepada manajemen untuk mengevaluasi semua direksi, dievaluasi kinerjanya, dan wataknya, akhlaknya, dan prestasinya,” ucap Presiden.

Baca juga: Prospek Danantara Pasca Genggam 52 Saham BUMN dan Kolaborasi dengan SWF Qatar

 

KOMENTAR