Prospek Saham GOTO Pasca Isu Merger dengan Grab

Sifi Masdi

Wednesday, 05-02-2025 | 10:40 am

MDN
Ilustrasi saham GOTO [ist]


 

 

Jakarta, Inakoran

Industri teknologi di Asia Tenggara kembali dihebohkan dengan kabar mengenai potensi merger antara dua raksasa layanan transportasi online, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab Holdings Ltd. Kabar ini menyebutkan bahwa Grab berencana melakukan pengambilalihan terhadap GOTO senilai US$ 7 miliar. Lantas, apa sebenarnya prospek saham GOTO pasca isu merger ini?

 

Isu merger antara GOTO dan Grab bukanlah hal baru. Diskusi mengenai kemungkinan kolaborasi antara kedua perusahaan ini sudah beredar sejak tahun lalu. Namun, informasi terbaru mengindikasikan bahwa pembicaraan tersebut semakin intens dan kedua belah pihak berencana menyelesaikan diskusi merger pada tahun ini.

 

Menurut sumber yang dekat dengan proses ini, jika kesepakatan merger tidak tercapai pada tahun 2025, kemungkinan kerjasama ini tidak akan terwujud sama sekali. Hal ini menunjukkan urgensi dan tekad kedua perusahaan untuk mengakhiri kerugian yang telah berlangsung lama di pasar internet yang semakin kompetitif.

 


BACA JUGA:

Rekomendasi Saham Pilihan: Rabu (5/2/2025)

Kapitalisasi Pasar GOTO Sentuh Rp 100 Triliun: Kabar Baik Bagi Investor

Prospek GOTO Usai Buyback 3,32 Miliar Saham di Desember 2024

Proyeksi Saham GOTO Setelah Patrick Waluyo  Kembali Pegang Kendali


 

Salah satu skenario yang tengah dibahas dalam diskusi merger ini adalah pembelian seluruh saham GOTO dengan nilai lebih dari Rp 100 per lembar, yang mencerminkan premi sekitar 20% dari harga saham saat ini.

 

Kabar ini telah memberikan dampak positif terhadap harga saham GOTO, yang tercatat melonjak 7,41% pada Selasa (4/2), mencapai level Rp 87 per saham. Kenaikan ini menunjukkan bahwa pasar menyambut baik potensi merger yang dapat membawa perubahan signifikan bagi kedua perusahaan.

 

Terkait dengan isu merger itu, pihak GOTO  justru membantah adanya kesepakatan merger dengan Grab. Hal ini disampaikan oleh  Sekretaris Perusahaan GOTO, R A Koesoemohadiani. Ia menegaskan bahwa semua berita yang beredar adalah spekulasi belaka. Ini mengundang pertanyaan tentang ketahanan dan respons pasar terhadap berita yang belum tentu benar.

 

Analisis Saham GOTO

Edi Chandren, Lead Investment Analyst di Stockbit Sekuritas, berpendapat bahwa berdasarkan harga saham GOTO saat ini, valuasi akuisisi tersebut tampak lebih tinggi sekitar 13,6%. Meskipun ada optimisme, narasumber Bloomberg menyatakan bahwa pembicaraan merger ini mungkin tidak akan menghasilkan transaksi konkret. Ini menunjukkan bahwa meskipun pasar bereaksi positif, ketidakpastian masih menghantui isu merger ini.

 

Sementara Senior Market Analyst dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, memberikan pandangannya bahwa merger dengan Grab dapat memberikan dampak positif bagi GOTO. Sebab, Grab telah berhasil mencatatkan keuntungan, berbeda dengan GOTO yang masih berjuang untuk membukukan laba bersih meskipun telah berupaya melakukan efisiensi biaya.

 

Menurut Nafan, jika merger ini terwujud, GOTO berpotensi meningkatkan layanan e-commerce dan transportasi online, yang dapat mendorong pertumbuhan industri teknologi di Indonesia secara keseluruhan.

 

Namun, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai jika merger ini benar-benar terjadi. Pertama, kepemilikan saham asing di GOTO bisa meningkat, yang berpotensi meningkatkan dominasi asing dalam perusahaan. Selain itu, ada kemungkinan aksi buyback saham GOTO sepanjang tahun 2024  yang bisa terhubung dengan aksi merger. Nafan menambahkan bahwa aksi korporasi ini bertujuan untuk mendongkrak harga saham GOTO, terutama jika isu merger semakin kuat di masa depan.

 


 

KOMENTAR