Puan Maharani: Rakyat Tidak Bisa Disalahkan Atas Pilihan Mereka di Pemilu

Timoteus Duang

Friday, 16-08-2024 | 10:53 am

MDN
Ketua DPR RI Puan Maharani

JAKARTA, INAKORAN.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani menekankan pentingnya menghormati pilihan rakyat dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

Dalam pidatonya pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung MPR/DPR, Jumat (16/8/2024), Puan menyampaikan bahwa rakyat tidak dapat disalahkan atas pilihan mereka, apapun pertimbangan yang melandasinya.

 

Puan menjelaskan bahwa Pemilu adalah pesta demokrasi di mana rakyat menjadi pusat perhatian.

Baca juga: Airlangga Mundur, Jusuf Kalla Sebut Ada Tekanan Eksternal yang Kuat

Para calon berusaha sebaik mungkin untuk menarik simpati pemilih, menggunakan berbagai cara, mulai dari penyediaan hiburan, makanan, ole-ole, hingga pemasangan foto hingga ke seluruh pelosok negeri.  

Namun, ia menekankan bahwa pada akhirnya, pilihan rakyat adalah cerminan dari apa yang mereka ketahui dan pahami tentang calon-calon tersebut.

"Rakyat telah menggunakan hak kedaulatannya dan memberikan pilihannya. Rakyat telah menilai dan memilih. Rakyat tidak dapat disalahkan atas pilihannya, apapun yang mendasari pertimbangannya. Terlepas dari kualitas apa yang diketahui dan dipahaminya," ujar Puan.

Baca juga: Pengamat: Airlangga Ditekan dengan Perkara Hukum, Penggantinya Orang Dekat Jokowi

Puan juga menggarisbawahi bahwa kualitas pemilu tidak hanya diukur dari partisipasi rakyat, tetapi juga dari kebebasan mereka dalam memilih.

Pemilu yang berkualitas, menurut Puan, adalah pemilu yang dilaksanakan dengan bebas, jujur, adil, dan tanpa paksaan.

“Pemilu yang berkualitas tidak dapat hanya dilihat dari partisipasi rakyat dalam memilih. Akan tetapi harus dilihat dan dinilai juga dari kebebasan rakyat untuk memilih. Yaitu apakah rakyat dapat memilih dengan bebas, jujur, adil, tanpa paksaan, tanpa dikendalikan dan tanpa rasa takut.

Baca juga: Mahfud MD: Airlangga Berhasil Pimpin Golkar, Kenapa Malah Mundur?

Lebih lanjut, Puan mengingatkan pentingnya etika politik dalam menerima hasil pemilu, baik menang maupun kalah.

"Etika politik yang sama juga menuntut pemilu dilaksanakan dengan memberikan kebebasan kepada rakyat untuk menjalankan kedaulatannya," tegasnya.

 

KOMENTAR