Pengamat: Airlangga Ditekan dengan Perkara Hukum, Penggantinya Orang Dekat Jokowi

Aril Suhardi

Tuesday, 13-08-2024 | 10:36 am

MDN
Airlangga Hartarto dan Presiden Jokowi [Foto: Ist]

Jakarta, Inakoran.com

Airlangga Hartarto diduga mengalami tekanan sehingga memilih untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai ketua umum Partai Golkar. Salah satu cara untuk menekan Airlangga adalah dengan mengangkat kasus hukumnya.

Hal ini disampaikan oleh pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin. “Saya melihat Ketum Golkar saat ini, Airlangga ditekan habis-habisam, mungkin diangkat kasus hukumnya, dan lain sebagainya,” kata Ujang, dikutip dari Kompas.com pada Selasa, 13 Agustus 2024.

Ujang menilai ada upaya dari penguasa saat ini untuk mendongkel Airlangga. Menurut dia, pengganti Airlangga adalah kader Golkar yang dekat dengan Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA: Istana Bantah Presiden Jokowi Terlibat dalam Pengunduran Diri Airlangga Hartarto

“Kelihatannya ini invisible hands ya, tangan-tangan kekuasaan, ya mengarah kepada siapa lagi yang sedang berkuasa saat ini. Ingin mendongkel Airlangga, menempatkan orang-orangnya menjadi katakanlah ketua umum maupun pengurus-pengurus yang lain,” terang Ujang.

“Bisa jadi nanti ada munaslub (musyawarah nasional luar biasa). Kalau enggak munaslub berarti ada plt (pelaksana tugas). Plt-nya nanti orang yang memang dikendalikan oleh Jokowi, orangnya Jokowi kelihatannya seperti itu,” sambungnya.

Sementara itu, Istana sebelumnya sudah membantah isu soal keterlibatan Presiden Jokowi dalam pengunduran diri Airlangga.

BACA JUGA: Airlangga Mundur, Jusuf Kalla Sebut Ada Tekanan Eksternal yang Kuat

“Pengunduran diri Bapak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah pilihan atau hak pribadi beliau yang selanjutnya sepenuhnya menjadi urusan internal Partai Golkar. Jadi tidak ada kaitannya sama sekali dengan Presiden” kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, dikutip pada Senin, 12 Agustus 2024.

 

KOMENTAR