Belanja Bansos Jelang Pilpres Melesat 88%

Inakoran

Thursday, 26-04-2018 | 05:58 am

MDN
Ilustrasi bantuan sosial [ist]

ong>Jakarta, Inako

Center of Reforms on Economics (CORE) mengatakan bahwa peningkatan belanja bantuan sosial (bansos) secara signifikan berkorelasi dengan Pemilu yang bakal digelar. Seperti diketahui pada tahun politik ini ada sejumlah Pilkada dan kemudian pada tahun 2019 ada Pemilu Presiden (Pilpres)  dan legislatif.

Direktur Eksekutif CORE Mohammad Faisal mengatakan, bansos yang meningkat bukanlah suatu yang negatif dan bisa meningkatkan daya beli masyarakat. Namun, upaya meningkatkan daya beli sejatinya harus dilakukan secara sustainable (berkelanjutan) dan bukan hanya dengan bantuan sosial.

"Tapi menjamin mereka dapat mata pencaharian yang bagus dan sustain. Untuk masyarakat yang sangat miskin, bansos tetap diperlukan. Yang jadi concern kita adalah bansos meningkat jelang tahun politik, itu tidak sustain. Kita kan ingin yang sustain," katanya di Jakarta, Selasa (24/4/2018).

Sementara itu Ekonom CORE Ahmad Akbar Susanto menyebutkan, belanja bansos meningkat drastis di tahun ini yaitu sekitar 88%. Ini sangat mencolok, karena pada kuartal 1/2017 peningkatannya hanya sekitar 13%.

"Jika dilihat dari sharenya juga tinggi 23%, hanya kalah oleh persentase realisasi belanja untuk bayar bunga utang," imbuh dia.

Menurutnya, belanja sosial bagus jika memang dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Namun, jika hal tersebut dilakukan dengan maksud tertentu dan secara sporadis, maka itu yang salah.

 

Baca juga :




Bulog Putussibau Salurkan Bansos Rastra Untuk Wilayah Kapuas Hulu

Salah Sasaran, Penyaluran Bansos Dapat Sorotan dari Bank Dunia

Warga Miskin Maluku Akan Dapat Bantuan Pangan Non-Tunai

 

KOMENTAR