Putin Hanya Mau Dialog Dengan Jepang Kecuali Negara Itu Mengubah Pendiriannya Terhadap Ukraina

Binsar

Thursday, 06-06-2024 | 10:12 am

MDN
Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu (5/6) mengatakan bahwa kondisi saat ini tidak memungkinkan bagi negaranya untuk melanjutkan pembicaraan dengan Jepang mengenai perjanjian damai pasca Perang Dunia II [ist]

 

Jakarta, Inakoran

Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu (5/6) mengatakan bahwa kondisi saat ini tidak memungkinkan bagi negaranya untuk melanjutkan pembicaraan dengan Jepang mengenai perjanjian damai pasca Perang Dunia II. Ia menyalahkan Tokyo karena memperburuk hubungan bilateral dengan mendukung Ukraina.

Melansir Kyodo News, selama pertemuan di St. Petersburg, Putin mengatakan Rusia tidak menolak untuk terlibat dalam dialog semacam itu, namun agar hal itu terjadi, Jepang harus terlebih dahulu mengubah posisinya tentang perang di Ukraina.

“Segala sesuatu yang telah dilakukan telah dilakukan oleh Jepang,” kata Putin, pada saat hampir semua perundingan bilateral terhenti setelah invasi Rusia ke Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022.

Pada bulan Maret tahun itu, Moskow mengumumkan penangguhan perundingan pakta perdamaian dengan Tokyo, mengkritik tindakan mereka yang tidak bersahabat karena menjatuhkan sanksi terhadap Rusia setelah perang. 

 

 

Dalam pertemuan yang diadakan di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg itu, Putin juga mengatakan bahwa ia tidak akan segan-segan mengunjungi pulau-pulau di lepas pantai Hokkaido Jepang yang disengketakan dengan Tokyo, dan menegaskan kembali status pulau-pulau tersebut sebagai bagian dari wilayah Rusia.

Namun, dia mencatat bahwa belum ada rencana baginya untuk segera mengunjungi daerah tersebut, yang menunjukkan dia sedang sibuk dengan urusan lain.

Jepang dan Rusia berselisih mengenai kedaulatan empat pulau, yang direbut oleh Uni Soviet setelah negara Asia tersebut menyerah dalam Perang Dunia II pada 15 Agustus 1945.

 

 

Perselisihan mengenai kepulauan Etorofu, Kunashiri dan Shikotan serta gugusan pulau Habomai, yang di Jepang dikenal sebagai Wilayah Utara dan di Rusia sebagai Kuril Selatan, telah menghalangi kedua negara untuk menandatangani perjanjian perdamaian pascaperang.

KOMENTAR