Putin: Rusia dan AS Sepakat Untuk Tidak Melakukan Intervensi Dalam Pemilu Kedua Negara

Binsar

Saturday, 26-09-2020 | 10:27 am

MDN
Putin dan Trump membahas penanganan Covid-19 melalui panggilan telepon. [ist]

 

Moskow, Inako

Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (25/9) mengaakan, Rusia dan Amerika Serikat sepakat untuk tidak melakukan intervensi prose pemilihan masing-masing negara melalui dunia maya.

Dalam sebuah pernyataan menjelang pemilihan presiden AS pada 3 November, Putin menyerukan pengaturan ulang antara Rusia dan Amerika Serikat dan mengatakan dia menginginkan kesepakatan antara kedua negara untuk mencegah insiden di dunia maya.

"(Saya usulkan) ... saling menjamin tidak adanya campur tangan dalam urusan internal masing-masing, termasuk proses pemilu, termasuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi serta metode berteknologi tinggi," kata Putin, sebagaimana dilansir inakoran.com dari Reuters, Sabtu.

 

Hubungan Moskow dengan Washington berada pada posisi terendah pasca-Perang Dingin saat pemilu semakin dekat.

Badan-badan intelijen AS telah menyimpulkan bahwa Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2016 dengan tujuan untuk mendukung Donald Trump, termasuk dengan meretas kampanye saingannya Hillary Clinton. Moskow membantah tuduhan itu.

Trump saat ini sedang berkampanye untuk pemilihan ulang melawan Demokrat Joe Biden.

“Salah satu tantangan strategis utama saat ini adalah risiko konfrontasi skala besar di ranah digital,” kata Putin dalam pernyataan Kremlin.

 

"Kami ingin sekali lagi mengajukan banding ke Amerika Serikat dengan proposal untuk menyetujui program komprehensif langkah-langkah praktis untuk mengatur ulang hubungan kami dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)."

Dia mengusulkan kedua negara mencapai kesepakatan untuk mencegah insiden besar dunia maya, sesuatu yang dia bandingkan dengan perjanjian AS-Soviet tahun 1972 yang dicapai pada puncak Perang Dingin untuk mencegah insiden di laut dan di udara meningkat.

Dia juga meminta kedua negara untuk sepenuhnya memulihkan jalur komunikasi antara agensi masing-masing untuk membahas informasi internasional utama tentang masalah keamanan.

Rusia membantah berusaha untuk ikut campur dalam kampanye AS 2020, meskipun ada bukti yang bertentangan.

 

Microsoft MSFT.O mengatakan dua minggu lalu bahwa peretas yang terkait dengan Rusia, China, dan Iran mencoba memata-matai orang-orang yang terkait dengan Trump dan Biden. Rusia dan China menepis tuduhan tersebut.

Dilaporkan, pada 9 September bahwa Microsoft telah memberi tahu salah satu firma penasihat kampanye pemilihan utama Biden bahwa mereka telah menjadi sasaran tersangka peretas yang didukung negara Rusia. Kremlin menyebut laporan itu "tidak masuk akal".

KOMENTAR