Rahmat Gobel : Dorong Ekspor Untuk Penguatan Rupiah
Inflasi kita 3,5 persen, sementara kalau di Turki kan sudah di atas 15 persen. Pertumbuhan [ekonomi] kita 5 persen, tapi tidak berhubungan dengan defisit transaksi berjalan yang tinggi seperti di Turki,” kata Sri Mulyani di kantornya, Jakarta pada Selasa (14/8/2018).
Jakarta, Inako
Krisis ekonomi yang terjadi di Turki menimbulkan asumsi bagi para pelaku pasar bahwa Indonesia juga akan mengalami kejadian serupa.
Sejumlah hal yang mendorong munculnya asumsi tersebut ialah nilai tukar yang belum stabil terhadap dolar AS, cadangan devisa menurun, defisit transaksi berjalan yang melebar, hingga realisasi investasi yang tumbuh melambat pada semester II 2018.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat bisa dipandang sebagai momentum bagi para pengusaha untuk mendorong ekspor.
Pengusaha dan Mantan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengatakan, momentum bagi pengusaha hendaknya dilihat bukan sebagai ancaman.
"Kalau pengalaman saya sebagai pengusaha, ini momentum dorong ekspor. Ini peluang sebagai pengusaha, bukan ancaman.
Bagaimana kita bisa dorong ekspor kita dari Indonesia," kata Rahmat di sela-sela diskusi bertajuk "Bisakah Kita Bersatu Menghadapi Krisis Rupiah?" di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Sabtu (8/9/2018).
Tentu saja, upaya untuk mendorong ekspor tersebut tidak terlepas dari kendala. Rahmat mengatakan pemerintah dibawah Presiden Joko Widodo sudah dijalur yang benar dalam hal membangun infrastuktur dengan tujuan mengurangi "biaya distribusi barang-barang".
Walaupun demikian, industri lokal dan nasional juga harus didukung. Jika tidak, infrastruktur yang telah selama 4 tahun dibangun, hanya akan dimanfaatkan sebagai jalur impor semata.
"Kita punya pasar, pasar itu harus kita manfaatkan. Pak Jokowi sudah membangun infrastruktur untuk mengurangi cost logistik yang mahal, tetapi harus disertai industri di daerah yang dilewati, karena kalau tidak ini hanya akan dijadikan jalur impor," jelasnya.
Pemerintah juga perlu mendorong investasi untuk memperkuat pasar domestik. Dengan infrastruktur yang terus dibangun, Rahmat mengaku optimistis pasar domestik bisa diperkuat sehingga akan berdampak pada penguatan rupiah.
TAG#Ekspor, #Kementerian Perdagangan
188649667
KOMENTAR