Ray Rangkuti, Jika Anda tidak Memiliki hubungan Keluarga dengan para Penguasa, Anda tidak akan bisa menduduki Jabatan Publik Tertentu

Hila Bame

Monday, 06-11-2023 | 11:37 am

MDN
Ray Rangjuti, Pengamat Politik

 

 

JAKARTA, INAKORAN

Pasangan Ganjar-Mahfud MD, yang diusung PDIP, akan bertarung dengan Anies Baswedan -Muhaimin Iskandar dan Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden 2024 semakin panas dan kian sengit.

Anak muda yang menjadi pemilih terbanyak pada perhelatan demokrasi 5 tahun sekali itu, menjadi sasaran empuk kampanye para kandidat dengan cara memakai lembaga survei tertentu bahwa anak muda akan memilih pasangan tertentu, membalikkan kenyataan politik bahwa hal itu tidak pernah terjadi.

Berita negatif masa lalu seorang kandidat, merobek sangat-sangat dalam pertahanan lawan tanding ketika berjutaan noda hitam itu tersiar bak bandang di TikTok akhir- akhir ini. 

Teranyar adalah politik dinasti menggemparkan dunia maya harus secara jujur juga diakui bahwa itu adalah samudra raya milik anak muda. Hitam dan putihnya seorang kandidat PilPres24 terurai sangat jelas dan anak muda sangat memahaminya. 

Mengabaikan prospek anak muda pada dunia "semua digital" adalah bagian dari penghinaan, seolah-olah anak muda tidak mengerti seseorang, tentang masa lalunya, gelap masa lalunya dan berbagai macam kegelapan, melalui media sosial 

Anak muda adalah penekun investasi karenanya keamanan investasi direpresentasikan dari kepemimpinan, tegak lurusnya hukum yang dianut dengan konstitusi negara menjadi palet investasi di negara manapun di planet bumi.

Berdasarkan data dalam Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) investor muda berusia 30 tahun ke bawah bertumbuh 70. ribu perbulan. Atau 58 persen hampir lebih dari setengah penghuni Pasar Modal Indonesia (BEI).

Teranyar adalah Skandal Mahkamah Keluarga menggemparkan dunia maya harus secara jujur juga diakui bahwa itu adalah bagian pengetahuan anak muda.

Jutaan berita prahara terkait Skandal Mahkamah Keluarga, sebagaimana bahasa yang digunakan Eksaminasi  Publik   Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU.XXI Mengenai Batas Usia Calon Presiden & Wakil Presiden yang dikeluarkan Departemen Hukum Tata Negara  Universitas Gajah Mada beredar luas di WhattsApp menjadi perhatian warga Indonesia dari Papua hingga Sabang .

Skandal Mahkmah Keluarga kian menggemparkan, ketika sebagian tokoh membicarakannya di banyak forum, meskipun perjalanan demokrasi Indonesia hari-hari ini perlu melewatinya. 

“Jika Anda tidak memiliki hubungan keluarga dengan para penguasa, Anda tidak akan bisa menduduki jabatan publik tertentu, karena semua posisi politik yang hanya bisa diisi oleh mereka yang masih memiliki hubungan keluarga dengan pejabat yang sedang berkuasa”, tegas Ray saat diwawancarai Inakoran.com, usai menjadi pemakna dalam simposium Institut Hijau Indonesia bersama alumni program pendidikan Green Leadership Indonesia, Sabtu (4/11/23)

 Ray mengajak anak muda untuk melawan praktek dinasti politik, yang saat ini sedang merajalela mulai dari tingkat pusat hingga daerah.

“Jika Anda tidak mengingingkan dinasti politik menguasai sistem perpolitikan di negara ini, maka Anda harus bangkit dan lawan praktek itu”, tegas Ray, yang disambut tepuk tangan para peserta simposium.

Sementara itu, Bivitri Susanti dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Jentera mengatakan bahwa selama ini anak muda cenderung diposisikan sebagai objek dalam praktek politik.

“Anak muda sering didekati dan diperhatian hanya pada momen-momem politik seperti pilpres, pileg atau pilkada. Akibatnya, lanjut Bivitri, anak muda di Indonesia kurang berkembang. Agar berkembang, anak muda, sambung dosen STIH Jentera ini, harus diposisikan sebagai subjek dan diberi ruang untuk mengmabil bagian dalam pembangunan, baik dalam pembangunan ekonomi, sosial maupun politik”, tandanya.

 

 

TAG#GANJAR MAHFUD, #PDIP

188635227

KOMENTAR