Rekomendasi Saham Pilihan Awal Juni 2024

Jakarta, Inakoran
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami penurunan pada awal bulan Juni ini. Hal ini terutama disebabkan oleh saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), milik taipan Prajogo Pangestu, yang masuk dalam papan pemantauan khusus full call auction dan menjadi faktor penekan laju IHSG.
Pada akhir Mei 2024, IHSG menutup perdagangan dengan terkoreksi 0,90% atau 63,40 poin ke level 6.970,73. Sepanjang tahun ini, IHSG telah melemah sebesar 4,15% secara year-to-date (ytd).
Menurut Oktavianus Audi, Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas, berdasarkan data historis, IHSG cenderung mencatat pergerakan negatif setiap bulan Mei. Dalam rerata 5 tahun terakhir, kinerja IHSG turun sebesar 1,77%.
“Kami melihat bahwa hal ini disebabkan oleh ketidakpastian pertumbuhan ekonomi dan kekhawatiran akan melemahnya daya beli akibat suku bunga yang diperkirakan akan tertahan pada level tinggi untuk jangka waktu yang lebih panjang,” ujar Audi.
BACA JUGA:
Perusahaan Gas Negara Tebar Dividen US$ 222,4 Juta
Saham Milik Prajogo Pangestu dan Boy Thohir Jadi Incaran Asing
Saham BREN Milik Prajogo Pangestu Lepas Suspensi: Masuk Papan Pemantauan Khusus
PDI Perjuangan dan Anies Baswedan Saling Lempar Sinyal Jelang Pilkada Jakarta
Untuk Juni 2024, Audi memprediksi IHSG akan cenderung stagnan atau mengalami penguatan yang terbatas karena minimnya sentimen positif. Hal ini diperparah dengan masuknya BREN ke dalam kategori full call auction yang memicu spekulasi di kalangan investor dan berdampak pada IHSG.
“Sebelum disuspensi oleh Bursa, saham BREN berada di urutan pertama secara kapitalisasi pasar. Namun, setelah masuk dalam papan pemantauan khusus, kapitalisasi pasar BREN anjlok di bawah BBCA senilai Rp1.100 triliun,” tambahnya.
Saham BREN, yang masuk papan pemantauan khusus sejak Rabu (29/5), terpantau mengalami penurunan signifikan dan menyentuh auto rejection bawah (ARB) beruntun hingga parkir di level Rp8.225 per saham. Jika emiten EBT milik Prajogo ini terus mengalami ARB, laju IHSG akan semakin terseret ke zona merah mengingat kapitalisasi pasarnya yang besar.
Adityo Nugroho, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, menambahkan bahwa dalam jangka pendek IHSG diprediksi akan mengalami teknikal rebound, dengan support 1 di level 6.985 dan support 2 di level 6.897.
“Jika terjadi teknikal rebound, IHSG berpotensi menguji resistance 1 di level 7.108. Jika masih kuat, maka level resistance 2 akan berada di kisaran 7.214. Untuk saham BREN sendiri, tentu berpengaruh cukup signifikan ke IHSG. Kita harus lihat dulu setelah tekanan jual di BREN mereda,” tutup Adityo.
Dislaimer:
Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.
KOMENTAR