Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren penguatan pada hari ini, Senin (25/3/2024). Hal ini didukung oleh rilis kinerja emiten, capital inflow investor asing, dan sejumlah data ekonomi.

BACA JUGA:  Rupiah Melemah, Beberapa Pihak RI Ambil Untung

Data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 18-22 Maret 2024 menunjukkan variasi. Kapitalisasi pasar mencatat peningkatan tertinggi, naik 0,48% dari Rp11.692 triliun menjadi Rp11.748 triliun. IHSG juga mengalami peningkatan sebesar 0,30%, ditutup pada posisi 7.350,152 dari 7.328,054 pekan sebelumnya.

William Surya Wijaya, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, menyampaikan bahwa pola pergerakan IHSG masih berada dalam fase konsolidasi wajar dengan potensi tekanan terbatas. “Peluang koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi pendek, menengah, maupun panjang,” ujarnya.

BACA JUGA:  The Fed Kembali Tahan Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Dalam jangka pendek, IHSG masih ditopang oleh rilis kinerja emiten sepanjang tahun 2023 dan masih tercatatnya capital inflow secara year-to-date (YTD). Investor asing tercatat melakukan beli bersih (net buy) sebesar Rp 28,25 triliun.

Hari ini, IHSG berpotensi bergerak di rentang 7.289-7372. Rekomendasi saham pilihan hari ini meliputi BBRI, SMGR, ICBP, BBNI, ASII, ITMG, CTRA, KLBF, INDF, TKIM, dan TOWR.

BACA JUGA:  Pasar Kripto Respon  Positif terhadap Sikap Dovish The Fed

Dari sentimen global, investor menanti rilis data Durable Goods Order MoM di AS pada Selasa (26/3/2024) yang diperkirakan pulih sebesar 1% di bulan Februari 2024 setelah mengalami penurunan signifikan di Januari 2024 hingga -6.1%. Hal tersebut sejalan dengan PPI AS di Februari 2024 yang mengalami peningkatan signifikan sebesar 1.6% YoY dari sebelumnya 1.0%.

Sementara itu, terdapat rilis data CB Consumer Confidence Maret 2024 pada hari yang sama, yang diperkirakan akan sama dengan Februari 2024 yaitu di level 106.7.

Dari regional, investor tengah menantikan hasil BoJ Monetary Policy Meeting Minutes pada Senin (25/3/2024) pasca BoJ menaikkan suku bunga acuan menjadi 0.00% atau sejalan dengan ekspektasi pasar. Kenaikan tersebut merupakan kenaikan suku bunga pertama sejak tahun 2007 sehingga diharapkan Policy Meeting Minutes akan menambah katalis positif perekonomian Jepang di 2024.