Rekomendasi Saham Pilihan Jelang Liburan Lebaran

Sifi Masdi

Monday, 24-03-2025 | 08:31 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]


 

 

Jakarta, Inakoran

Menjelang libur panjang Lebaran, volatilitas pasar saham cenderung meningkat akibat rendahnya volume transaksi. Investor disarankan untuk menerapkan strategi mitigasi risiko guna menghadapi kondisi pasar yang bergejolak.

 

Vice President Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih, menjelaskan bahwa likuiditas yang menurun sering kali menyebabkan volatilitas yang lebih tinggi di pasar saham. Oleh karena itu, investor harus lebih cermat dalam mengelola risiko dan menyesuaikan strategi investasi mereka.

 

Pada pekan ini, sejumlah emiten perbankan, terutama bank milik negara, akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Salah satu agenda utama dalam RUPST ini adalah pembagian dividen. Alfatih menekankan bahwa bagi investor yang mengincar dividen, strategi investasi yang diterapkan sebaiknya bersifat jangka panjang, minimal lebih dari satu hingga dua bulan.

 

Menghadapi tekanan jual yang masih tinggi, Alfatih menyarankan agar investor tidak terburu-buru melakukan aksi beli. "Jika ingin masuk ke pasar, lebih baik dilakukan secara bertahap untuk mengurangi risiko," ujarnya.

 


BACA JUGA:

Lo Kheng Hong Ditumpuk 12,94 M dari Dividen OCBC

Harga Minyak Dunia Naik 1,72%: Dampak Sanksi AS Terhadap Iran

Harga Emas Terkoreksi 0,3% Usai Cetak Rekor:  Apa Pemicunya?


 

Ia juga mencermati potensi rebound jangka pendek pada saham perbankan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), seperti BBRI dan BRIS. Namun, mengingat pasar masih bergejolak, strategi mitigasi risiko tetap harus diprioritaskan.

 

Sementara itu, VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, menilai bahwa momentum sebelum libur panjang bisa dimanfaatkan oleh investor jangka pendek. Secara teknikal, terdapat beberapa saham yang layak dicermati untuk perdagangan spekulatif.

 

Oktavianus merekomendasikan speculative buy untuk saham BPRT dan PGEO dengan target harga masing-masing Rp 790 dan Rp 865. Selain itu, ia juga menyarankan trading buy untuk saham KLBF dengan target harga Rp 865 per saham.

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 

 

 

KOMENTAR