Rekomendasi Saham Pilihan: Rabu (8/10/2025)

Sifi Masdi

Wednesday, 08-10-2025 | 09:37 am

MDN
Ilustrasi Lantai Bursa Efek Indonesia [ist]

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG kembali mencatat sejarah. IHSG menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di level 8.169,28 pada penutupan perdagangan Selasa (7/10/2025). Lonjakan ini ditopang oleh reli saham-saham perbankan dan emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu yang melanjutkan tren penguatan.

 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik 0,36% atau 29,39 poin dari penutupan sebelumnya di 8.139,89. Sepanjang perdagangan, indeks bahkan sempat menyentuh titik tertingginya di 8.217,05 sebelum akhirnya terkoreksi ringan menjelang penutupan. Dari total konstituen, 299 saham menguat, 417 melemah, dan 240 stagnan, menandakan pergerakan pasar masih diwarnai aksi ambil untung.

 

Emiten-emiten yang berada di bawah kendali Prajogo Pangestu kembali menjadi bintang utama, antara lain: PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) melesat 24,72%, PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) naik 11,50%,dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) menguat 3,50%.

 

Selain  itu, saham-saham perbankan besar juga berperan besar dalam menjaga momentum positif indeks, seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 1,37% ke Rp3.710, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menguat 1,00% ke Rp7.575, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) naik 0,70% ke Rp4.290.

 

Meski IHSG mencetak rekor baru, tidak semua saham bergerak positif. PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) memimpin pelemahan dengan penurunan 5,61%, diikuti oleh PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) turun 3,81%, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) melemah 2,15%, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) turun 1,91%, dan PT Astra International Tbk. (ASII) juga terkoreksi 1,91%.

 


BACA JUGA:

Petrosea (PTRO) Proyeksikan Ebitda 306 Juta Dolar AS Pada 2026

Grup Barito Luncurkan Konsep Hijau

Rekomendasi Saham Pilihan: Selasa (7/10/2025


 

Dari jajaran saham berkapitalisasi besar di indeks LQ45, beberapa emiten menunjukkan performa impresif, antara lain: PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) naik 11,11% ke Rp440, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menguat 5,61% ke Rp1.600, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) naik 5,16% ke Rp2.240.

 

Menurut Tim Riset MNC Sekuritas, penguatan IHSG saat ini masih berada dalam fase gelombang naik (wave [v] dari wave 5). Namun, analis mengingatkan bahwa tekanan jual masih mendominasi, sehingga potensi koreksi jangka pendek tetap terbuka.

 

IHSG diperkirakan akan menguji area 8.260–8.302 sebelum kemungkinan terjadi konsolidasi. Level support penting berada di 8.099 dan 8.022, sementara resistance utama berada di 8.217 dan 8.260.

 

Berikut empat saham yang direkomendasikan oleh analis MNC Sekuritas untuk perdagangan hari ini:

1. ASSA – Buy on Weakness

Harga terakhir: Rp860 (+10,26%)

Rekomendasi beli: 805–840

Target harga: 895–920

Stoploss: di bawah 800

Posisi ASSA diperkirakan sedang berada di awal wave B dari wave (B) dengan sinyal penguatan lanjutan setelah munculnya volume beli yang cukup signifikan.

 

2. CPIN – Speculative Buy

Harga terakhir: Rp4.750 (–0,21%)

Rekomendasi beli: 4.710–4.740

Target harga: 4.870–4.990

Stoploss: di bawah 4.700

Meski masih di bawah MA20 dan dalam tekanan jual, CPIN berpotensi rebound karena secara teknikal sedang membentuk wave b dari wave (ii).

 

3. KLBF – Buy on Weakness

Harga terakhir: Rp1.060 (–0,93%)

Rekomendasi beli: 995–1.040

Target harga: 1.140–1.215

Stoploss: di bawah 985

Tekanan jual pada KLBF membuka peluang akumulasi di harga bawah. Aksi buy on weakness disarankan karena posisi saham ini diperkirakan berada di wave [v] dari wave C dari wave (B).

 

4. MAPI – Buy on Weakness

Harga terakhir: Rp1.175 (flat)

Rekomendasi beli: 1.150–1.175

Target harga: 1.230–1.270

Stoploss: di bawah 1.135

MAPI menunjukkan sinyal awal pembentukan wave (iii) dari wave [c], dengan volume pembelian yang mulai meningkat meski belum mampu menembus MA60.

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 

 

 

KOMENTAR