Rekomendasi Saham Pilihan: Kamis (9/10/2025)

Sifi Masdi

Thursday, 09-10-2025 | 08:14 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]


 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak terbatas namun tetap berpeluang menguat pada perdagangan Kamis (9/10/2025). Berdasarkan analisis teknikal, indeks berpotensi menguji area 8.260–8.302 setelah sebelumnya ditutup melemah tipis 0,04% ke level 8.166 pada Rabu (8/10).

 

Meskipun tekanan jual masih membayangi, penurunan IHSG relatif tertahan di atas garis moving average 20 (MA20), yang menjadi area penopang jangka pendek. Secara teknikal, IHSG kini tengah berada dalam fase pembentukan wave [v] dari wave 5, menandakan tren penguatan masih terbuka selama tidak menembus area support utama.

 

Tim analis MNC Sekuritas memperkirakan dua kemungkinan skenario pergerakan IHSG hari ini. Skenario utama: penguatan berlanjut menuju area 8.260–8.302. Skenario alternatif: kenaikan terbatas di kisaran 8.180–8.197 sebelum kembali terkoreksi.

Adapun level support IHSG diperkirakan berada di 8.099 dan 8.022, sementara area resistance terdekat tercatat di 8.217 dan 8.260.

 


BACA JUGA:

Futura Energi Global Fokus Bisnis EBT

Harga Minyak Dunia Stabil, Investor Cermati Produksi OPEC+

Rekomendasi Saham Pilihan: Rabu (8/10/2025)


 

Dalam riset hariannya, MNC Sekuritas merekomendasikan empat saham unggulan untuk perdagangan Kamis ini: AKRA – Buy on Weakness
Saham ini dinilai tengah berada dalam wave v dari wave (c) dari wave [y] dengan peluang melanjutkan penguatan. BBYB – Speculative Buy, EXCL – Buy on Weakness, dan INDF – Buy on Weakness.

 

Sepekan terakhir, IHSG menunjukkan ketangguhannya dengan dua kali mencetak rekor tertinggi baru (all time high/ATH) pada perdagangan Senin (6/10) dan Selasa (7/10). Meski pada Rabu (8/10) indeks terkoreksi tipis, para analis menilai pelemahan tersebut bersifat wajar dan justru menjadi ruang konsolidasi yang sehat (healthy correction).

 

David Kurniawan, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT), menilai bahwa tren uptrend IHSG masih kuat. “Pola penguatan IHSG berpeluang bertahan hingga akhir pekan, bahkan berpotensi berlanjut ke pekan depan, selama arus dana asing dan stabilitas rupiah tetap terjaga,” ujarnya.

 

David menambahkan, faktor utama yang menopang reli IHSG adalah kondisi makroekonomi domestik yang solid. Inflasi yang terkendali di level 2,65% (yoy) serta surplus neraca perdagangan sebesar US$5,49 miliar menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia masih kuat.

 

Optimisme pasar juga meningkat pascapergantian Menteri Keuangan dan ekspektasi adanya stimulus fiskal tambahan pada kuartal IV-2025. Kebijakan tersebut dinilai mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan minat investor terhadap aset berdenominasi rupiah.

 

Dalam dua hari perdagangan yang mencatat rekor tertinggi, sektor industri dan konsumer siklikal masih tertinggal karena tekanan inflasi pangan dan pelemahan rupiah yang meningkatkan biaya impor bahan baku. Sebaliknya, sektor infrastruktur tampil menonjol dan konsisten masuk tiga besar sektor dengan pertumbuhan tertinggi.

 

“Sektor infrastruktur diuntungkan oleh percepatan proyek strategis nasional, dorongan investasi pemerintah, serta potensi masuknya dana swasta ke proyek energi, telekomunikasi, dan transportasi publik,” jelas David.

 

Ia menilai sektor ini bersifat defensif dan tetap menarik di tengah perlambatan konsumsi masyarakat. Dengan dukungan stabilitas ekonomi serta arah kebijakan fiskal yang kondusif, peluang berlanjutnya tren positif IHSG masih terbuka lebar.

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 


 

KOMENTAR