Rekomendasi Saham Pilihan: Senin, 11 November 2024

Sifi Masdi

Monday, 11-11-2024 | 08:38 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]


 

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan minggu ini  diproyeksikan melanjutkan tren penurunan jangka pendek. Dalam sepekan terakhir, IHSG ditutup melemah sebesar 2,91% dan kini berada di level 7.287. Koreksi ini dipicu oleh performa lemah di sektor teknologi dan properti, yang masing-masing mengalami penurunan sebesar 5,3% dan 3,9%.

 

Analis dari Indo Premier Sekuritas, Dimas Krisna Ramadhani, menyoroti bahwa IHSG masih rentan terhadap tekanan penurunan, didukung oleh data arus modal asing. Berdasarkan analisis data ini, IHSG diperkirakan bisa turun lebih jauh ke level 6.800–6.900.

 

Menurut Dimas, arus modal asing perlu dicermati terutama dalam momen-momen kenaikan IHSG. Jika investor asing tidak terlibat dalam akumulasi tetapi justru melakukan distribusi, ini berarti penguatan IHSG mungkin hanya bersifat sementara.

 


 

BACA JUGA:

Harga Bitcoin Tembus US$ 76.850,51: Dampak Kemenangan Donald Trump

Donald Trump Menang, Harga Minyak Langsung Terbang

Rekomendasi Saham Pilihan di Akhir Pekan: 8 November 2024

 


 

Ia mengatakan bahwa secara teknikal, IHSG saat ini tertahan di MA50 weekly, yang membuka peluang adanya penguatan jangka pendek dengan level support di 7.100 dan resistance di 7.400. Selama pekan perdagangan 11–15 November 2024, investor perlu memantau beberapa sentimen penting yang diperkirakan akan memengaruhi pasar.

 

Data Inflasi AS Oktober 2024

Pada Rabu pekan ini, data inflasi tahunan AS diperkirakan naik ke 2,6%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang berada di level 2,4%. Walau masih dalam rentang stabil dalam 3 bulan terakhir, kenaikan ini menunjukkan tren inflasi yang mendekati target Federal Reserve (The Fed) sebesar 2% pada akhir 2024. Penurunan suku bunga acuan oleh The Fed pekan lalu diharapkan akan berdampak pada indikator inflasi bulan-bulan berikutnya.

 

Data Indeks Harga Produsen (PPI) AS Oktober 2024: PPI AS diperkirakan naik sebesar 0,2% pada Oktober, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang menunjukkan angka stagnan dibanding Agustus 2024. Kenaikan ini mencerminkan potensi kenaikan biaya produksi di AS yang bisa memengaruhi sektor manufaktur global, termasuk Indonesia.

 

Rekomendasi Saham

Indo Premier Sekuritas merekomendasikan beberapa saham defensif yang dapat dijadikan inspirasi trading pekan ini, khususnya dalam kondisi pasar yang rawan koreksi.

1.  Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF)

Harga Terkini: Rp7.700

Entry: Rp7.550

Target Harga: Rp7.800

Stop Loss: Rp7.500

INDF, salah satu saham blue-chip dengan tingkat akumulasi tinggi dari investor asing, mengalami kenaikan laba bersih sebesar 224% secara tahunan. Pertumbuhan ini didorong oleh keuntungan kurs dan keunggulan sektor konsumer yang relatif stabil di tengah fluktuasi pasar. INDF dinilai menarik sebagai pilihan saham defensif dengan potensi kenaikan harga dalam jangka pendek.

 

2. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)

Harga Terkini: Rp6.875

Entry: Rp6.900

Target Harga: Rp7.300

Stop Loss: Rp6.700

BREN berhasil rebound dari area support dengan lonjakan volume transaksi yang cukup signifikan, menjadikannya pilihan menarik untuk trading jangka pendek. Dimas mencatat bahwa saham ini mengalami sentimen positif setelah adanya konfirmasi bahwa tidak ada transaksi semu pada pergerakan sahamnya, yang semakin memperkuat minat pasar terhadap BREN.

 

3. Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS)

Harga Terkini: Rp450

Entry: Rp450

Target Harga: Rp520

Stop Loss: Rp415

Saham BRMS menunjukkan konsistensi kenaikan harga dengan pola higher high dan higher low sejak keluar dari tren sideways pada September lalu. Akumulasi oleh investor asing dan kenaikan harga komoditas emas turut mendorong sentimen positif terhadap BRMS sebagai produsen emas. Saham ini layak untuk dipertimbangkan bagi investor yang ingin memanfaatkan tren kenaikan harga komoditas.

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 


 

 

KOMENTAR