Rupiah Kembali Melemah, Bertengger di Posisi Rp 16.072/US$

Sifi Masdi

Tuesday, 28-05-2024 | 12:30 pm

MDN
Rupiah Vs Dolar AS [ist]


 

 

Jakarta, Inakoran

Nilai tukar rupiah terbuka melemah, pada pembukaan perdagangan, Selasa (28/5/2024), berada di posisi Rp16.072 per dolar AS. Penurunan ini sebesar 0,01% atau 1 poin dari posisi sebelumnya, menurut data Bloomberg. Sementara itu, indeks dolar AS juga terpantau melemah 0,12% ke posisi 104,39.

 

Mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang, dolar Singapura, won Korea, peso Filipina, dan ringgit Malaysia semuanya menguat. Sebaliknya, baht Thailand, yuan China, dan rupee India melemah.

 

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan bahwa rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan hari ini, tetapi ditutup melemah pada rentang Rp16.060 hingga Rp16.120 per dolar AS.

 


 

BACA JUGA:

Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini: Selasa, 28 Mei 2024 

Rupiah Kembali Merayap: Bertengger di Posisi Rp 16.030/US$ 

Saham BREN Milik Prajogo Pangestu Kena Suspensi: Apa Pemicunya? 

Jokowi Pastikan Masyarakat Akan Dapatkan Manfaat Dari Tapera

 


 

Menurut Ibrahim, pasar saat ini menunggu isyarat lebih lanjut mengenai suku bunga AS dari data inflasi utama yang akan dirilis pekan ini. Hari libur pasar di Inggris dan AS juga membatasi volume perdagangan.

 

 

 

“Data indeks harga PCE, alat pengukur inflasi pilihan The Fed, akan dirilis pada hari Jumat,” kata Ibrahim. “Ukuran inflasi pilihan The Fed diperkirakan stabil dari bulan ke bulan. Greenback mengalami penguatan dalam beberapa sesi terakhir karena para pedagang terus mengabaikan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed tahun ini.”

 

Ibrahim juga menambahkan bahwa prospek suku bunga yang tinggi untuk jangka waktu lebih lama merupakan pertanda baik bagi dolar dan buruk bagi mata uang Asia yang kaya akan risiko. Pasar juga menunggu lebih banyak isyarat dari China, terkait bagaimana Beijing akan mendanai dan melaksanakan sejumlah stimulus yang baru-baru ini diumumkan.

 

Dari dalam negeri, Ibrahim menuturkan bahwa Bank Indonesia (BI) optimistis bahwa penerbitan Peraturan Pemerintah No. 22/2024 dapat mendorong setoran dari Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam atau DHE SDA. Hal ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan BI, yang diharapkan dapat mendorong penempatan DHE SDA, meningkatkan stabilitas ekonomi, dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

KOMENTAR