Rupiah Melemah Tipis: Dibuka di Posisi Rp15.470/USD

Sifi Masdi

Friday, 30-08-2024 | 11:48 am

MDN
Rupiah Vs Dolar AS [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat (30/8/2024), dibuka di posisi Rp15.470 per dolar AS, melemah tipis sebesar 46 poin atau sekitar 0,30 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya. Pelemahan ini mencerminkan kondisi global dan regional yang mempengaruhi pergerakan mata uang.

 

Mata uang di kawasan Asia pada hari ini menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Beberapa mata uang mengalami pelemahan, seperti won Korea Selatan yang turun 0,14 persen, baht Thailand melemah 0,02 persen, ringgit Malaysia minus 0,15 persen, dan yuan China turun tipis 0,01 persen.

 

Di sisi lain, beberapa mata uang lain justru menguat. Peso Filipina tercatat naik 0,17 persen, dolar Singapura naik tipis 0,01 persen, yen Jepang menguat 0,14 persen, dan dolar Hong Kong bertambah 0,04 persen.

 


 

BACA JUGA:

Rekomendasi Saham Pilihan: Jumat, 30 Agustus 2024

Rekomendasi Saham Pilihan: Kamis, 29 Agustus 2024 

Artis Indonesia Records "Jennifer Aurelia" Siap Berlaga di Grand Final Miss Tionghoa Indonesia 2024

 


 

Di luar Asia, mata uang negara-negara maju sebagian besar menunjukkan tren pelemahan. Poundsterling Inggris melemah 0,03 persen, dolar Australia turun 0,12 persen, euro Eropa minus 0,07 persen, dan dolar Kanada melemah 0,01 persen. Namun, franc Swiss stagnan dan tetap berada di posisi 0,8473 per dolar AS.

 

Menurut pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, pelemahan rupiah ini sebagian besar dipengaruhi oleh data produk domestik bruto (PDB) AS untuk kuartal II-2024 yang baru saja dirilis. Data tersebut menunjukkan hasil yang lebih tinggi dari perkiraan, yang mendorong penguatan dolar AS terhadap berbagai mata uang lainnya.

 

 

 

 

"Hasil PDB AS yang membaik ini sedikit banyak mengurangi ekspektasi pasar bahwa suku bunga acuan AS akan dipangkas lebih dalam," kata Ariston.

 

Penguatan ekonomi AS yang tercermin dari data PDB ini membuat investor kembali percaya diri terhadap dolar AS, sehingga nilai tukar mata uang lainnya, termasuk rupiah, cenderung melemah. Namun, Ariston menambahkan bahwa peluang suku bunga acuan AS untuk dipangkas pada pertemuan Federal Reserve di bulan September masih 100 persen, yang memberikan sedikit angin segar bagi rupiah untuk bisa kembali menguat.

 

Berdasarkan sentimen yang ada, Ariston memproyeksikan bahwa rupiah akan bergerak dalam rentang Rp15.380 hingga Rp15.450 per dolar AS pada hari ini. Meskipun tekanan dari penguatan dolar AS cukup kuat, masih ada peluang bagi rupiah untuk bertahan atau bahkan menguat jika ada sentimen positif yang muncul dari dalam negeri atau global.


 

KOMENTAR