Rusia Klaim Berhasil Lakukan Uji Coba Rudal Berjuluk “Satan ll”

Sifi Masdi

Sunday, 14-04-2019 | 21:47 pm

MDN
Rudal Satan II milik Rusia [ist]

Moskwa, Inako

Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan sederet persenjataan dan rudal canggih yang sedang dikembangkan militernya. Di antaranya termasuk rudal balistik antarbenua berkemampuan nuklir terkuat buatan Rusia yang kini telah menjalani tahap pengujian akhir. Selain juga sejumlah persenjataan yang sedang dalam tahap uji coba, maupun yang telah mulai digunakan oleh militer.

Berbicara di hadapan para perwira senior militer Rusia, dalam acara seremoni pemberian promosi dan penghargaan bagi perwira senior, Kamis (11/4/2019), Putin memuji pencapaian militernya baru-baru ini.

Putin menyebut bahwa militernya telah meneruskan rencana ambisius untuk mengembangkan senjata yang diklaim bakal mampu mengatasi setiap sistem pertahanan yang ada, bahkan yang masih dalam pengembangan.

Dia pun mengungkap beberapa perkembangan terkini dari persenjataan presisi modern yang kuat, yang disebut akan menentukan masa depan citra angkatan bersenjata Rusia.

"Sistem misil hipersonik antarbenua, Avangard yang dilengkapi kendaraan mendorong luncur, akan sangat meningkatkan kekuatan Pasukan Rudal Strategis."

"Uji coba akhir yang melibatkan rudal balistik antarbenua Sarmat telah berhasil. Dan seperti yang sudah Anda ketahui, sistem hipersonik Kinzhal dan sistem laser Peresvet juga telah mulai bertugas," ujar Putin, dikutip Newsweek.

Rusia mengklaim Avangard yang dapat melaju hingga 20 kali kecepatan suara. Sementara Putin menggambarkannya sebagai jawaban dari aspirasi AS untuk perisai rudal global.

"Kapal-kapal terbaru dan kapal selam nuklir angkatan laut akan dipersenjatai dengan jenis senjata-senjata canggih, termasuk rudal hipersonik Tsirkon, yang tidak ada tandingannya di dunia dalam hal jangkauan maupun kecepatannya," tambah Putin.

Putin sempat mengungkapkan sejumlah proyek militer canggih lainnya, di antaranya drone bawah air Poseidon dan misil jelajah bertenaga nuklir 9M730 Burevestnik, dalam pidato kenegaraan pada Maret 2018.

Setahun berselang, militer Rusia mengaku telah melakukan tahap pengujian terhadap seluruh persenjataan terbaru tersebut, dengan perkembangan yang berbeda-beda.

Salah satu yang paling diantisipasi adalah rudal RS-28 Sarmat, yang sempat dijuluki dengan "Rudal Satan II" oleh aliansi militer Barat NATO yang dipimpin AS.

Pada 2018, Putin sempat mengklaim bahwa senjata tersebut tidak memiliki batasan jangkauan dan tidak akan terhalang, bahkan oleh sistem pertahanan rudal paling canggih sekalipun. Dan pada Februari 2019, saat menyampaikan pidato kenegaraan, Putin mengatakan, rudal tersebut sedang menjalani serangkaian tes dan uji coba.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, kemudian menyampaikan kepada wartawan bahwa rudal Sarmat telah mencapai "tahap akhir pengujian".Shoigu mengumumkan bahwa sistem persenjataan yang dapat dipasangkan dengan rudal Sarmat sudah akan siap pada Desember tahun ini.

 

 

KOMENTAR