Saham BREN dan Telkom Dorong Kenaikan Indeks
Jakarta, Inakoran
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan yang signifikan, dibuka pada level 7.168, dalam pembukaan perdagangan hari ini, Senin (6/1/2025). Dalam momen ini, saham-saham berkapitalisasi besar seperti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi pilar utama yang mendukung kenaikan indeks.
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa IHSG dibuka menguat sebesar 0,05% atau 3,57 poin, setelah pembukaan yang menunjukkan potensi kenaikan lebih lanjut. IHSG sempat berada di level tertinggi 7.182,02 sebelum mengalami sedikit penyesuaian.
Dalam catatan perdagangan hari itu, sebanyak 225 saham mengalami penguatan, sementara 178 saham turun, dan 544 lainnya stagnan. Dengan kapitalisasi pasar yang mencapai Rp12.450 triliun, IHSG menunjukkan kekuatan yang tidak dapat diabaikan.
Di antara saham-saham yang berkontribusi pada kenaikan ini, BREN mencatatkan kenaikan 1,29% ke level Rp9.800. Hal ini menunjukkan minat yang signifikan terhadap sektor energi terbarukan, yang semakin menjadi perhatian di era globalisasi dan perubahan iklim. Sementara itu, TPIA juga mencatatkan kenaikan 0,70% ke Rp7.225, menegaskan posisi kuatnya di industri petrokimia. TLKM, yang merupakan salah satu raksasa telekomunikasi di Indonesia, menguat 0,36% menuju Rp2.760, menunjukkan bahwa sektor teknologi dan komunikasi tetap menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia.
BACA JUGA:
Penerbitan POJK Nomor 27 Tahun 2024 Jadi Landasan Pengembangan Industri Kripto di Indonesia
Prabowo Tolak Terbitkan Perppu Batalkan PPN 12%: Apa Alasannya?
Harga Minyak Naik: Optimisme Permintaan Meningkat
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, memberikan pandangannya mengenai IHSG yang diperkirakan akan bergerak konsolidasi pada perdagangan hari itu. Dengan resistance di level 7.200, pivot di 7.150, dan support di 7.100, Valdy mencatat bahwa IHSG menghadapi tantangan teknikal yang signifikan setelah ditutup flat di level 7.164,42 pada akhir pekan lalu.
Secara teknikal, IHSG tampak tertahan oleh resistance dinamis Moving Average 20 (MA20) yang berada di kisaran level 7.218. Hal ini menunjukkan bahwa investor sebaiknya tetap waspada terhadap potensi pergerakan sideways yang mungkin terjadi.
Valdy juga mencermati kondisi global yang mempengaruhi pasar domestik. Rilis risalah Federal Open Market Committee (FOMC) menjadi fokus utama, di mana informasi mengenai kebijakan moneter dari The Federal Reserve akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai arah pasar global.
Selain itu, data tenaga kerja seperti Non-Farm Payrolls (NFP) dan tingkat pengangguran juga menjadi perhatian para pelaku pasar. Dengan prediksi penurunan NFP menjadi 150.000 dari sebelumnya 220.000, ini mencerminkan potensi pelemahan di pasar tenaga kerja yang dapat berdampak pada keputusan investasi.
Dalam konteks fluktuasi pasar yang terjadi, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang memiliki potensi pertumbuhan menarik, di antaranya DOID, MAIN, PNBN, JPFA, ISAT, dan MBMA. Saham-saham ini dinilai layak untuk dikoleksi, terutama bagi investor yang mencari peluang dalam kondisi pasar yang tidak menentu.
Disclaimer:
Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.
KOMENTAR