Saham BRI Alami Titik Terendah Setahun Terakhir: Saatnya Untuk Beli

Sifi Masdi

Tuesday, 30-04-2024 | 10:00 am

MDN
Pergerakan Saham Bank BRI, Selasa (30/4/2024) [inakoran]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), salah satu saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI), mencapai titik terendah dalam setahun terakhir. Meski demikian, analis melihat ini sebagai peluang emas bagi investor untuk memulai atau menambah kepemilikan saham sektor perbankan ini.

 

BACA JUGA: Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini: Selasa, 30 April 2024

 

Saham blue chip adalah saham lapis satu di bursa efek yang memiliki fundamental kuat dan nilai kapitalisasi pasar terbesar. Di BEI, saham blue chip identik dengan saham-saham di Indeks LQ45, salah satunya adalah saham BBRI.

 

Pada perdagangan Senin, 29 April 2024, harga saham BBRI ditutup di level 4.770, turun 60 poin atau 1,24% dibandingkan sehari sebelumnya. Sejak awal tahun 2024, harga saham BBRI telah anjlok 905 poin atau 15,95%. Ini adalah penurunan terendah dalam setahun terakhir, dengan akumulasi penurunan 380 poin atau 7,38%.

 

BACA JUGA: Geser BCA,  Kapitalisasi Pasar Saham BREN Tembus Rp 1.200 Triliun: Apa Pemicunya?

 

Penurunan harga saham BBRI tidak lepas dari aksi jual besar-besaran oleh investor asing. Pada awal pekan kemarin, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 400,95 miliar di seluruh pasar. Saham BBRI menjadi saham yang paling banyak dijual oleh investor asing, senilai Rp 1,02 triliun. Sepekan yang lalu, saham BBRI juga menjadi saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing, yakni Rp 2,5 triliun.

 

Direktur Ekuator Swarna Investama, Hans Kwee, berpendapat bahwa penurunan saham BBRI hanya bersifat sementara dan disebabkan oleh permasalahan internal.

 

BACA JUGA: Perundingan Damai Israel-Hamas Berdampak Pada Penurunan Harga Minyak Dunia

 

“Ada banyak informasi yang menekan BBRI terkait dana nasabah yang hilang dan berita BRI kalah di pengadilan terhadap nasabah, tapi ini fenomena jangka pendek dan dana yang hilang tidak signifikan terhadap profit BRI,” jelasnya.

 

 

 

Dengan kondisi tersebut, Hans merekomendasikan untuk buy on weakness pada saham BBRI dengan target harga Rp 4.700 - Rp 4.800 per saham.

 

Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer, juga merekomendasikan trading buy pada saham BBRI dengan target harga Rp 5.600 per saham.

 

Menurut Miftahul, saat ini telah memasuki musim rilisnya update kinerja untuk periode tiga bulan pertama atau kuartal I 2024, yang akan berperan dalam pergerakan harga saham dan menentukan posisi kapitalisasi pasar setiap emiten.

 

 

KOMENTAR