Saham Murah Itu Berapa Nilai Wajarnya

Hila Bame

Tuesday, 01-10-2024 | 14:50 pm

MDN

 

JAKARTA, INAKORAN

Saham adalah instrumen investasi yang banyak diminati oleh masyarakat. Namun, tidak semua saham memiliki potensi untuk memberikan keuntungan bagi investor. Salah satu cara mendapatkan keuntungan dari investasi saham adalah dengan membeli saham-saham yang secara fundamental dihargai murah.

Lalu, bagaimana cara mengetahui kapan harga saham dikatakan murah atau mahal? Apa saja kriteria saham murah yang bisa menjadi pilihan investasi? 

Pengertian Saham Murah

Secara singkat, saham murah adalah saham yang dijual lebih rendah daripada nilai intrinsiknya.

Nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya dari suatu saham yang ditentukan berdasar faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dan prospek perusahaan, seperti laporan keuangan, tren industri, kondisi makro ekonomi, dan lain-lain.

Istilah “saham murah” umumnya hanya digunakan di kalangan investor yang mendasarkan keputusan investasinya pada analisis fundamental atau biasa disebut dengan fundamentalist. 

Investor yang menggunakan analisis fundamental biasanya tidak terlalu peduli dengan fluktuasi harga saham di pasar, karena mereka percaya bahwa harga saham akan selalu mengikuti nilai intrinsiknya dalam jangka panjang.

Sebaliknya, fokus mereka adalah mencari saham yang berfundamental kuat dan sedang dijual murah atau undervalued

Cara Mengetahui Harga Saham Murah atau Mahal

Untuk mengecek harga saham murah atau mahal, kamu bisa menggunakan beberapa cara berikut ini, yaitu:

1. Price to Earnings Ratio (PER) 

PER adalah rasio antara harga saham dengan laba per saham. PER dapat dihitung dengan rumus: 

PER = Harga Saham / Laba per Saham (EPS)

Rasio P/E menunjukkan berapa kali harga saham mencerminkan laba perusahaan. Semakin rendah PER, berarti saham tersebut semakin murah. Namun, dalam menentukan rendah atau tidaknya PER suatu saham, kamu perlu membandingkannya dulu dengan rata-rata nilai PER saham perusahaan secara historis atau dengan saham perusahaan lain yang bergerak di industri atau sektor usaha serupa. 

Contoh, kalau kamu ingin tahu apakah nilai PER saham BBRI kecil atau tinggi, kamu perlu membandingkannya dengan nilai PER dari saham-saham perbankan yang lain seperti BBCA, BMRI, BBNI, dan seterusnya. 

2. Price to Book Value (PBV)

PBV adalah rasio antara harga saham dengan nilai buku per saham. Nilai buku adalah selisih antara aset dan kewajiban perusahaan. Secara matematis, rumus PBV adalah:

PBV = Harga Saham / Nilai Buku per Saham (BVPS)

Price to Book Value menunjukkan berapa kali harga saham mencerminkan nilai aset perusahaan. Semakin rendah PBV, berarti saham tersebut semakin murah. Biasanya, saham-saham dengan nilai PBV < 1 dianggap sebagai saham murah oleh para investor. 

Walau begitu, kamu tetap perlu membandingkan nilai PBV perusahaan saat ini dengan nilai PBV historisnya atau dengan rata-rata industri/sektor perusahaan tersebut untuk menentukan apakah saham sedang dijual murah atau tidak. 

Hal ini karena setiap industri/sektor bisnis mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Sebagai contoh, saham sektor properti biasanya akan memiliki patokan PBV yang lebih rendah daripada sektor perbankan karena aset properti lebih mudah terdepresiasi dan memiliki pertumbuhan yang lebih lambat.

3. Price Earning to Growth Ratio (PEG)

PEG adalah rasio yang membandingkan antara PER dengan tingkat pertumbuhan laba per saham (EPS) tahunan suatu perusahaan. Secara matematis, rumus PEG adalah sebagai berikut: 

PEG Ratio = PER / Pertumbuhan EPS Tahunan

PEG menunjukkan berapa kali investor bersedia membayar untuk setiap persen pertumbuhan laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Semakin rendah PEG suatu perusahaan, berarti semakin murah harga sahamnya dan semakin tinggi PEG suatu perusahaan, berarti semakin mahal harga sahamnya.

Idealnya, investor mencari saham perusahaan dengan PEG Ratio < 1 yang menandakan bahwa saham tersebut masih murah. Sebaliknya, saham dengan PEG Ratio > 1 dianggap sebagai saham mahal. 

 

TAG#SAHAM MURAH, #CLEO, #NISP, #BERN, #BRPT, #CUAN

182194853

KOMENTAR