Sanksi, Jadi Senjata Andalan Trump Mengusir Turki Dari Kurdi

Binsar

Thursday, 24-10-2019 | 13:54 pm

MDN
Presiden Amerika Serikat Donald Trump [ist]

Jakarta, Inako

Menjatuhkan sanki rupanya menjadi senjata andalan Presiden AS Donald Trump mengusir Turki dari wilayah Kurdi. Hal itu terbukti saat AS menjatuhkan sanksi kepada Turki tidak lama setelah Ankara menginvasi Kurdi.

Namun, tidak lama setelah Ankara bersedia menghentikan serangannya terhadap pasukan Kurdi di utara Suriah, Amerika Serikat pun mencabut sanksi untuk Turki.

"Pagi ini, pemerintah Turki memberi informasi kepada kami bahwa mereka akan menghentikan pertempuran mereka di Suriah dan membuat gencatan senjata permanen," kata Trump dalam pidatonya yang disiarkan Gedung Putih pada Rabu (23/10).

Trump menjelaskan bahwa dirinya telah menginstruksikan Menteri Keuangan AS untuk mencabut semua sanksi yang diberlakukan terhadap (Turki) pada 14 Oktober sebagai respons terhadap Kurdi di wilayah perbatasan timur laut Suriah.

“Saya telah memerintahkan untuk mencabut semua sanksi yang diberlakukan terhadap (Turki) pada 14 Oktober sebagai respons terhadap Kurdi di wilayah perbatasan timur laut Suriah," ucapnya.

Walau telah mencabut sanksi terhadap Turki, Trump menegaskan negaranya tak segan memberlakukan kembali embargo jika pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan gagal memenuhi kewajiban untuk melindungi agama dan etnis minoritas di utara Suriah seperti Kurdi.

Pencabutan sanksi itu diumumkan Trump setelah Turki dan Rusia sepakat akan "memfasilitasi pemindahan" pasukan Kurdi, mantan sekutu AS saat berjuang melawan ISIS, dari area-area yang diminta Ankara.

AS juga akan memantau Turki yang bakal membentuk "zona aman" di sekitar perbatasannya dengan Turki dengan panjang 120 kilometer dan lebar 20 kilometer. Turki dan Rusia juga berencana melakukan patroli bersama di sepanjang zona penyangga itu.

TAG#Sanksi, #AS, #Turki

163516677

KOMENTAR