Sentani Gelar Festival Makan Papeda

Binsar

Saturday, 28-09-2019 | 10:30 am

MDN
Festival makan papeda kembali digelar di kampung Ambar, Papua [ist]

Sentani, Inako

Papeda telah lama dikenal sebagai makanan tradisional khas Papua. Makanan ini merupakan hasil olahan sagu yang menjadi salah satu makanan pokok Papua hingga hari ini. Papeda merupakan bubur sagu yang disajikan dalam sebuah gerabah.

Untuk melestarikan keberadaan jenis makanan ini, warga  Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua akan menggelar festival papeda pada 28-30 September 2019 di Kampung Abaar.

Peneliti dari Balai Arkeologi Papua Hari Suroto di Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat mengatakan, festival papeda kali ini akan berlangsung selama tiga hari, agar berbed dari tahun sebelumnya yang hanya berlangsung sehari saja.

"Dua tahun sebelumnya, festival hanya berlangsung satu hari saja, untuk tahun ini, festival akan berlangsung selama tiga hari," katanya. 

Tahun ini merupakan tahun ketiga festival makan papeda dalam gerabah itu dilaksanakan.

Dalam festival ini pengunjung bisa makan papeda dalam wadah gerabah sepuasnya. Selesai makan papeda, gerabahnya bisa dibawa pulang oleh pengunjung.

Hari Suroto mengatakan, kelebihan festival ini adalah penyelenggaraanya betul-betul inisiatif dari masyarakat Abar, dimana saat pertama kali diselenggarakan benar-benar swadaya masyarakat.

Semua material festival dapat dengan mudah didapatkan, mulai dari atap daun sagu, para-para dari pelepah sagu, serta gerabah yang dibuat oleh mama-mama Abar.

"Festival makan papeda ini akan berlangsung setiap tanggal 30 September. Untuk tahun 2019, festival dimulai pada 28 September, dengan agenda pada 28 hingga 29 September 2019 berupa pameran gerabah hasil karya mama-mama Kampung Abar. Sedangkan untuk 30 September  berlangsung festival makan papeda dalam gerabah," ujarnya.

"Festival ini sangat digemari oleh bule-bule yang tinggal di Sentani. Menurut mereka, papeda adalah makanan sehat dan organik," ujarnya.

Kampung Abar dapat dicapai sekitar 20 menit dari Bandara Sentani, yaitu 10 menit perjalanan darat ke Dermaga Yahim, dilanjutkan dengan perjalanan menggunakan perahu ke Kampung Abar. Untuk carter mobil dari Bandara Sentani ke Dermaga Yahim tarifnya Rp50 ribu dan ongkos naik perahu Rp10 ribu.

 

KOMENTAR