Serangan Rusia Dinilai Sebagaai Kejahatan Perang Terburuk Sejak Perang Dunia II

Binsar

Wednesday, 06-04-2022 | 09:58 am

MDN
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara kepada Dewan Keamanan PBB melalui video pada 5 April 2022 di New York. [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuntut Moskow bertanggung jawab atas kekejaman perang yang dilakukan tentaranya selama menginvasi Ukraina yang saat ini sudah berlangsung lebih dari sebulan. Zelenskyy menilai, kejahatan perang yang dilakukan tantara Rusia merupakan yang terbutu sejak perang dunia dua.

"Militer Rusia mencari dan dengan sengaja membunuh siapa saja yang mengabdi pada negara kami," kata Zelenskyy melalui seorang penerjemah.

 

 

"Mereka membunuh seluruh keluarga, orang dewasa dan anak-anak. Dan mereka mencoba membakar mayat-mayat itu," lanjutnya.

Dia menjelaskan sifat mengerikan dari kejahatan terhadap warga sipil Ukraina di kota Bucha, termasuk pemerkosaan perempuan di depan anak-anak mereka, penyiksaan dan pemotongan, dan pelemparan orang ke dalam sumur.

Pada hari Senin, setelah perjalanannya ke kota dekat Kyiv, Zelenskyy mengindikasikan bahwa pasukan Rusia telah melakukan genosida di sana, dengan pihak berwenang Ukraina menemukan mayat 410 warga sipil setelah penarikan pasukan Rusia.

Rekaman yang menunjukkan mayat warga sipil yang berserakan di jalan-jalan Bucha telah menarik kecaman keras dari masyarakat internasional atas dugaan kejahatan perang. Rusia telah membantah tuduhan itu.

 

Zelenskyy juga menyerukan reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan mengatakan Dewan Keamanan telah gagal mencapai fungsi utamanya karena Rusia mengubah hak vetonya menjadi hak untuk bertindak dengan impunitas.

Memperhatikan tindakan brutal pasukan Rusia, dia berkata, "Itu dilakukan oleh seorang anggota Dewan Keamanan PBB."

"Jelas bahwa lembaga utama dunia, yang harus memastikan pemaksaan setiap agresi terhadap perdamaian, tidak dapat bekerja secara efektif," tambah Zelenskyy.

KOMENTAR