Smesco Indonesia Ikut Program Dukungan Daring untuk UMKM yang Terdampak Covid-19
Jakarta, Inako
Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM), atau Smesco Indonesia membuka Program Dukungan daring bagi pelaku koperasi dan UKM terdampak pandemi virus Corona, Covid-19, yang dikemas dalam Sparc Campus. Program ini telah berjalan selama dua minggu, dimulai sejak awal April, masing-masing 5 kali dalam sepekan. Ke depannya Smesco akan membuka kerja sama dengan Telkomsel untuk memperluas jangkauan komunikasinya.
BACA JUGA: Kemenkop Lantik 95 CPNS Jadi PNS Lewat Teleconference
"Kita percaya tempat ini mampu mengajak UKM Indonesia ke kualitas yang lebih baik di masa depan. Jadi tugasnya adalah mendampingi yang sekarang, sekaligus menginkubasi future UKM untuk masa depan," kata Direktur Utama Smesco Indonesia, Leonard Theosabrata di Jakarta, Selasa (21/4/2020).
Sparc Campus menggandeng para tenaga ahli di bidangnya, di antaranya: Sadikin Gani yang membidangi Fashion, Eka Prawira di bidang Online Marketing/e-commerce, Agung Darmawan di bidang Legalitas/Perizinan, Avianti Armand di bidang Kriya, Janice Widjaja di bidang Business Development, Illona Gunawan di bidang Pajak dan Pembiayaan, dan Ade Putri Paramadita di bidang Kuliner.
BACA JUGA: Kemenkop Alokasikan DAK Rp 200 Miliar untuk Pelatihan UMKM yang Terdampak Covid-19
Program Dukungan yang sudah berjalan secara online melalui zoom dan media sosial Smesco Indonesia, baik YouTube, Facebook dan website tersebut mendapat respon positif dari para pelaku KUKM. Mereka mendaftarkan diri melalui tautan yang disebarkan melalui media sosial Smesco Indonesia.
"Sampai hari ini sudah diunggah 13 video ke Youtube dan website, sementara di Facebook live sampai hari ini ada 8 video, karena kami baru mulai (menggunakannya) hari Kamis minggu pertama bulan ini," ujarnya.
BACA JUGA: Ini Upaya Kemenkop Jaga Pemasaran Kopi di Tengah Pandemi Covid-19
Diharapkan Program Dukungan online tersebut dapat meminimalisir dampak ekonomi bagi para pelaku KUKM, meningkatkan kapasitas SDM, dan membantu para pelaku UKM dalam meningkatkan daya saing produk, yang pada akhirnya dapat mengembangkan bisnis pelaku KUKM hingga mampu menembus pasar global.
Leonard mengatakan, UKM perlu menguatkan eksistensinya dan menjalankan bisnisnya secara berjejaring. Oleh karena itu, salah satu caranya dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di Smesco Indonesia. Ia memastikan akan membantu para pengusaha UKM demi meningkatkan kualitas produk dan penjualan mereka.
BACA JUGA: Ini Langkah Mitigasi Selamatkan Sektor UMKM Dari Dampak Covid-19
"Jadi, selain edukasi, kami akan bantu secara komersial, melalui trading house, sehingga mereka bisa menjadi UKM unggul," papar Leonard.
Total peserta yang ikut dalam program Sparc Campus sementara ini adalah sebanyak 432 UMKM. Program ini mengangkat banyak isu. Dari jumlah peserta yang beragam, bisa dilihat bagaimana dampak pandemi ini terhadap KUKM.
BACA JUGA: Jaga Daya Beli Masyarakat, Kemenkop Luncurkan Program Belanja di Warung Tetangga
Untuk program “Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Industri Fesyen” ada sejumlah 170 UMKM yang jadi peserta, atau setara dengan 39 persen dari peserta keseluruhan. Sebaran wilayahnya meliputi DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, Kepulauan Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Banten, Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, dan Sulawesi Utara.
Peserta program “Dari Limbah ke Produk Bermakna” berjumlah 41 UMKM, atau setara dengan 10 persen dari peserta keseluruhan.
BACA JUGA: Hadapi Covid-19, Kemenkop Luncurkan Gerakan ASN Beli Sembako dari Koperasi
Sebaran wilayahnya mencangkup Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.
Peserta program dengan bahasan “Bagaimana F&B Tetap Bergerak di Krisis Pandemi” berjumlah 95 UMKM, atau setara dengan 22 persen dari peserta keseluruhan. Mereka tersebar di DKI Jakarta, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Jawa Timur, Kepulauan Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Banten, Sulawesi Utara, dan Lampung.
BACA JUGA: Kemenkop Minta Pelaku UMKM Produksi Masker Kain
Untuk program “Perubahan Paradigma Radikal dalam Berproduksi” ada sejumlah 28 UMKM yang jadi peserta, setara dengan 6 persen dari peserta keseluruhan. Sebarannya di Jawa Tengah, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Program “Fasilitas Pajak yang Tersedia Bagi Wajib Pajak yang Terdampak Covid-19” diikuti sejumlah 35 UMKM, atau setara dengan 8 persen dari peserta keseluruhan, yang tersebar mulai dari DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Tenggara, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau.
BACA JUGA: 8 Program UMKM dari Kemenkop Untuk Pelaku Usaha Terdampak Corona
Program “Bagaimana Cara Memulai Bisnis Online” diikuti sejumlah 63 UMKM, atau setara dengan 15 persen dari peserta keseluruhan. Mereka tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Riau, Sulawesi Selatan, Bengkulu, dan Sulawesi Barat.
Berikut beberapa link kegiatan yang sudah berjalan di media sosial Smesco Indonesia antara lain :
https://youtu.be/HNtWEfpWn6Y
https://youtu.be/mL1Cr-6F4Yc
https://youtu.be/ZtBEX9NR0Xw
https://youtu.be/2S2G5qgnuhU
https://youtu.be/27xwfv7hJpc
https://youtu.be/5_2H6h1nmeU
https://youtu.be/gHiKmh3gx3E
https://youtu.be/M5MbsATPQqE
https://youtu.be/8DVnmu_HBmI
https://youtu.be/NoZA4eBAXlE
https://youtu.be/dX1KwMuAXJc
https://youtu.be/1rb3yKrgSZE
Contoh video “Dari Limbah ke Produk Bermakna”
Kementerian Koperasi dan UKM terbuka bagi siapa saja yang hadir untuk berdiskusi, ataupun berbagi gagasan untuk pengembangan KUMKM. Ini sebagai bentuk keterbukaan Kementerian Koperasi dan UKM yang berkomitmen untuk bersama-sama dengan masyarakat memajukan KUMKM, mulai dari pelaku usaha, koperasi, asosiasi pendamping, universitas, kalangan akademisi, institusi pembiayaan, platform e-commerce, payment gateway, inkubator, agregator, komunitas usaha, dan masih banyak lagi, “tegas Leonard.
KOMENTAR