Strategi PDIP: Ahok Jadi Amunisi  Serang Prabowo-Gibran Jelang Pencoblosan

Sifi Masdi

Saturday, 10-02-2024 | 10:07 am

MDN
Politisi PDIP Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) [ist]

 


 

 

Jakarta, Inakoran

 

Dalam atmosfer kampanye menuju Pemilu 2024 yang semakin intens, kehadiran Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), atau yang lebih dikenal sebagai "Ahok is Back," menjadi sorotan tajam. Pengamat politik  Ujang Komarudin, memandang bahwa kemunculan Ahok selama masa kampanye ini bukan semata-mata kebetulan, melainkan merupakan 'amunisi' strategis dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

 

Menurut Ujang, tujuan dari penampilan Ahok sebagai 'amunisi' adalah untuk melancarkan serangan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

 

BACA JUGA: Kampanye Solo-Semarang: Pergeseran Era dari Jokowi ke Ganjar Pranowo

 

Ia mengatakan  bahwa Ahok, yang sejak melepaskan jabatannya sebagai Komisaris Utama Pertamina, segera terlibat aktif dalam mengkampanyekan pasangan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, dalam Pilpres 2024.

 

"Kelihatannya (memang) menjadi salah satu amunisi dari PDIP, dari Ganjar-Mahfud untuk menyerang Prabowo-Gibran," papar Ujang dengan tegas.

 

BACA JUGA: PDI Perjuangan Ingatkan Jokowi: Apakah Koalisi Besar Ini Ikhlas Lahir Batin Buat Ngawal?

 

Selama kampanye, Ujang menyoroti bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu tetap konsisten dengan gaya kampanye kontroversialnya. Pernyataan-pertanyaannya yang tajam, termasuk pernyataan bahwa Gibran tidak mampu bekerja, menjadi ciri khas yang tidak terlewatkan.

 

 

 

 

"Saya lihat dia ada di PDIP, karena dia kader PDIP. Dan suka tidak suka, senang tidak senang harus mendukung Ganjar-Mahfud kan di situ,” terang Ujang, memberikan pandangan bahwa Ahok adalah bagian dari struktur internal PDIP yang tengah bekerja keras untuk memenangkan Pilpres 2024.

 

Dalam analisisnya, Ujang menekankan bahwa Ahok bukan hanya sosok kontroversial di dunia politik, tetapi juga merupakan kader PDIP yang memiliki tanggung jawab besar untuk mengamankan kemenangan pasangan Ganjar-Mahfud.

 

"Pernyataan kontroversial Ahok, termasuk pernyataannya tentang Gibran yang tidak bisa bekerja, menunjukkan keyakinan bahwa Ahok adalah kader PDIP yang siap memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024," tegas Ujang.

 

Kehadiran Ahok dalam kancah politik bukan sekadar peristiwa biasa. Bagi PDIP, strategi ini diharapkan dapat meningkatkan daya serang terhadap pesaingnya. Sementara bagi pasangan Prabowo-Gibran, tantangan semakin kompleks dengan makin berkembangnya 'amunisi' politik yang mereka hadapi menjelang hari pencoblosan.


 

 

KOMENTAR