Survei Terbaru: Elektabilitas Ganjar-Mahfud 36,2%, Prabowo-Gibran 33,3 %, dan Anies-Muhaimin 26,1%
Jakarta, Inakoran.com
Elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengungguli elektabilitas dua paslon lainnya, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam survei yang dilakukan oleh Gagas Lintas Data (Galidata).
Paslon usungan PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo itu memimpin dengan 36,2% suara, disusul Prabowo-Gibran dengan elektabilitas 33,3%, dan Anies-Muhaimin 26,1%.
BACA JUGA: Khofifah Dukung Prabowo, Cak Imin: Saya Ragukan Ke-NU-annya
Pengamat politik Ray Rangkuti menyebut elektabilitas Ganjar-Mahfud bisa mengungguli dua kontestan lainnya karena PDI Perjuangan berhasil melakukan konsolidasi politik.
“Langkah pertama yang mereka lakukan adalah melakukan konsolidasi pasca Pak Jokowi membiarkan anaknya dicalonkan sebagai wakil presiden oleh Pak Prabowo Subianto,” ujar Ray, dikutip Jumat (12/01/2024).
Ray Rangkuti kemudian menyinggung elektabilitas Prabowo-Gibran yang menurut dia bergantung pada tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo.
“Pertama, pasangan 02 mutlak mengandalkan kinerja Pak Jokowi. Jika Pak Jokowi stabil maka akan meningkatkan elektabilitas 02. Jika turun, maka hasilnya mengikuti,” ujar direktur eksekutif Lingkar Madani itu.
Ray juga menilai branding kampanye Prabowo-Gibran, seperti joget-joget, citra gemoy, dan janji susu gratis perlahan kehilangan popularitasnya.
Hal ini terjadi karena masyarakat semakin cerdas memahami janji dan substansi kampanye yang ditawarkan oleh setiap paslon.
BACA JUGA: Anies Baswedan Ngaku Akur Terus dengan PDI Perjuangan
“Di tengah masyarakat yang saat ini terus mendapati informasi baru, hilangnya keviralan gemoy, dan susu gratis bisa jadi karena masyarakat mulai cerdas,” kata Ray.
Selain itu, penolakan terhadap dinasti politik yang dimotori mahasiswa dan masyarakat sipil sudah sampai ke akar rumput.
Senada, Perwakilan Galidata Ibey Arif Budiman menyebut kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi memang mengalami penurunan, yakni hanya sebesar 57,6 persen.
Penyebabnya banyak, mulai dari kesulitan mendapatkan pekerjaan, mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan, hingga isu dinasti politik yang melekat pada keluarga Jokowi.
Diketahui, survei Galidata yang dilakukan pada 24 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024 melibatkan 1.200 responden. Tingkat kepercayaan terhadap survei yang dirilis pada Kamis (11/01/2024) ini mencapai 95 persen.
TAG#Ganjar, #Mahfud, #Ganjar-Mahfud, #Ray Rangkuti, #Sat-set, #Anies, #Muhaimin, #Prabowo, #Gibran
182222504
KOMENTAR