Suu Kyi dari Myanmar menarik diri dari perjalanan pemilihan pertama karena COVID-19

Hila Bame

Monday, 07-09-2020 | 16:56 pm

MDN
Konselor Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menyampaikan pidato kepada negara terkait situasi Rakhine dan Rohingya, di Naypyitaw, Myanmar, 19 Sep 2017. (REUTERS / Soe Zeya Tun)

 

YANGON, INAKO

Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi menarik diri dari acara pertama kampanye pemilihannya pada Senin (7/9), dengan alasan wabah virus corona baru yang memburuk di negara itu.

Negara Asia Tenggara itu melaporkan 100 kasus virus korona baru pada hari Minggu, peningkatan harian terbesar sejak mendeteksi infeksi pertama pada Maret, diikuti oleh 45 lainnya pada hari Senin.

BACA JUGA: 

China menunda pembaruan kredensial untuk jurnalis di outlet AS

Suu Kyi, yang memerintah sebagai penasihat negara, dijadwalkan untuk melakukan tur di daerah pemilihan tempat dia mencari pemilihan kembali di ibu kota komersial Yangon pada hari Selasa, hari resmi pertama kampanye menjelang pemilihan yang ditetapkan pada 8 November.

Namun dia mengatakan dalam siaran langsung di Facebook bahwa menteri kesehatan telah menyarankannya untuk membatalkan perjalanan tersebut.

“Saat ini kementerian kesehatan adalah yang paling berkuasa. Kita harus mengikuti instruksi kementerian, ”katanya.

Seorang juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi yang berkuasa tidak menjawab panggilan telepon dari Reuters untuk meminta komentar lebih lanjut.

Myanmar sudah berminggu-minggu tanpa penularan virus korona lokal hingga pertengahan Agustus, ketika pihak berwenang melaporkan wabah di negara bagian barat Rakhine.

Sejak itu, jumlah kasus meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 1.464 infeksi dan delapan kematian.

Minggu lalu, seorang anggota staf di rumah tepi danau Suu Kyi di Yangon dinyatakan positif terkena virus. Dia mengatakan pada hari Senin bahwa dia merasa tidak enak mendengar tentang infeksi itu.

Para dokter mengatakan mereka takut akan wabah besar di negara dengan sistem kesehatan yang melemah setelah puluhan tahun diabaikan di bawah pemerintahan militer yang dulu berkuasa.

Sumber: Reuters

 

TAG#Myanmar, #Aung San Suu Kyi

163572284

KOMENTAR