Tabungan Lesu, Konsumsi Warga Semakin Naik

Hila Bame

Thursday, 04-04-2024 | 11:33 am

MDN
Ilustrasi

 

JAKARTA, INAKORAN

 Meski tidak seluruhnya infuenser yang memperkenalkan instrumen investasi, namun sebagian masyarakat yang tercerahkan pelan akan berangsur memindahlan dana tabungan menuju investasi jangka panjang, mulai dari dana reksa, obligasi maupun investasi berisiko beli jual saham. 


baca:  

Peran Kasih Sayang Ibu dan Kisah Pria Berharta Rp 1.000 T


Terekam pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) hanya sebesar 5,4% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi sebesar Rp8.193 triliun, per Februari 2024. Ini lebih rendah dari sebulan sebelumnya sebesar 5,8% yoy.

Padahal, fenomena "makan tabungan" atau mantab pada kalangan masyarakat menengah ke bawah sudah cenderung flat. Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan itu ditunjukkan oleh data Mandiri Spending Index (MSI), dan dipengaruhi juga oleh bantuan sosial (bansos).

Sementara itu, data MSI menunjukkan data belanja masyarakat ke supermarket dan ke restoran (eating out) sudah mencapai lebih dari 40% pada awal tahun ini, lebih tinggi dari setahun yang lalu. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat sudah semakin defensif, terkonsentrasi pada makanan.

 

KOMENTAR