Taiwan Akan Tingkatkan Kerja Sama Dengan Amerika Meskipun China Terus Menekan

Binsar

Friday, 02-09-2022 | 07:00 am

MDN
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (kiri) dan Gubernur Arizona Doug Ducey bertemu di Taipei pada 1 September 2022 [ist]

 

Jakarta, Inakoran

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, Kamis (1/9), bertemu gubernur Arizona Doug Ducey. Keduanya sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam semikonduktor dan industri teknologi tinggi, walau tekanan China terus meningkat. China melarang pulau itu mengadakan kontrak resmi dengan Amerika Serikat.

"Ini akan membantu membangun rantai pasokan yang lebih aman dan lebih tangguh," kata Tsai kepada delegasi yang dipimpin oleh Doug Ducey, seperti dilansir dari Kyodonews.

"Kami berharap dapat bersama-sama memproduksi 'democracy chips' untuk melindungi kepentingan mitra demokrasi kami dan menciptakan kemakmuran yang lebih besar," lanjutnya.

Taiwan Semiconductor Manufacturing Co., pembuat chip terkemuka dunia, saat ini sedang membangun pabrik senilai $12 miliar di Arizona.

 

 

Tsai mengatakan proyek itu akan "berfungsi sebagai tolok ukur untuk kerja sama rantai pasokan industri berteknologi tinggi Taiwan-AS," menambahkan bahwa dia yakin Taiwan dan Arizona akan memperluas kerja sama mereka ke bidang selain teknologi.

Kedatangan delegasi itu bertujuan untuk menegaskan kembali "nilai-nilai bersama kami, persahabatan kami, dan kekuatan kami," kata Ducey kepada Tsai. "Arizona mendukung Taiwan," lanjutnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengkritik langkah Taiwan, dengan mengatakan "pasukan independen" pulau itu mencoba memainkan apa yang disebut kartu demokrasi "untuk mencari pengaruh dan mempolitisasi masalah ekonomi dan perdagangan."

"Cara tercela untuk mencari kemerdekaan atas nama demokrasi ini tidak layak disangkal," katanya pada konferensi pers di Beijing.

Gubernur mengatakan dia menandatangani undang-undang bulan lalu untuk mendirikan kantor perdagangan luar negeri pertama Arizona di Taiwan.

"Ini adalah kemitraan yang berakar pada persahabatan dan kepercayaan, yang telah berlangsung selama beberapa dekade," katanya sambil menekankan bahwa kemitraan itu melampaui prioritas bisnis bersama.

 

 

Ducey mengunjungi Taiwan di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China menyusul perjalanan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke pulau itu bulan lalu. Pelosi adalah pejabat AS dengan pangkat tertinggi ketiga setelah Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.

China dan Taiwan telah diperintah secara terpisah sejak mereka berpisah pada tahun 1949 karena perang saudara. Beijing telah menganggap pulau itu sebagai provinsi pemberontak yang harus dipersatukan kembali dengan daratan, dengan paksa jika perlu.

 

KOMENTAR