Tanggapi Prabowo, PDIP: Sirup Lama Dalam Kemasan Baru
Jakarta, Inako –
Ketua Umum partai Gerindra, Prabowo Subianto melancarkan kritik tajam kepada pemerintahan Presiden Jokowi terkait aset dan kekayaan Indoensia yang dikuasai asing.
Melalui akun facebook yang disiatkan langsung pada Selasa (19/6/2018) malam, Prabowo menyebut sejumlah aset dan kekayaan bangsa Indonesia yang sudah dikuasai asing. Dia menilai, itu salah satu kegagalan pemerintah dalam mengamankan aset itu bagi kepentingan bangsa.
Menanggapi kritik tersebut, kubu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai kritikan Ketua Umum Partai Gerindra itu ibarat sirup lama dalam kemasan baru. Sebab, kritikan itu dianggap bukan sesuatu yang baru.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Hendrawan Supratikno mengatakan bahwa Prabowo pernah membuat sebuah buku berisi kritikan mengenai aset dan kekayaan yang dikuasai asing.
"Lho Pak Prabowo pernah menerbitkan buku soal hal tersebut. Jadi sekali lagi bukan barang baru. Kalau sekarang disampaikan lagi, itu sirup lama dalam kemasan baru," ujarnya dihubungi wartawan, Kamis (21/6/2018).
Kemudian, dia mengatakan bahwa sejak Amandemen terhadap UUD 1945 dilakukan pada 1999-2002, banyak pihak sudah menyampaikan keprihatinan serupa sebagaimana kritikan Prabowo. Bahkan, lanjut dia, sejumlah tokoh PDIP saat itu seperti Amin Aryoso, Dimyati Hartono dan Kwik Kian Gie membuat kaukus untuk kembali ke UUD 1945 yang murni.
"Pola pembangunan Orde Baru pun, saat Pak Prabowo sedang berjaya, sudah dinilai semakin membawa ekonomi Indonesia lebih bercorak liberal. Jadi yang disampaikan Pak Prabowo bukan barang baru," tandasnya.
Saat menjadi dosen dan di setiap kelas kuliah maupun seminar, dirinya pun mengaku sering mengkritik tajam pola pembangunan Orde Baru. "Bahkan kubu Salatiga saat itu dikenal beraliran Dependensia," tuturnya.
KOMENTAR