Tentang Gangguan Ginjal Akut, Kemenkes: Memang Responsnya Butuh Waktu Lama

Timoteus Duang

Saturday, 22-10-2022 | 14:35 pm

MDN
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

 

JAKARTA, INAKORAN.COM

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerangkan bahwa pemerintah tidak terlambat dalam menangani kasus gangguan ginjal akut misterius (acute kidney injury). Ketika kasusnya meningkat pada bulan Agustus 2022, Kemenkes langsung mencari tahu secara internal penyebab-penyebabnya.

 

“Tidak (telat), ya. Karena kita memang responsnya butuh waktu lama karena surveilance itu, itu juga membutuhkan waktu," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam diskusi daring, Sabtu (22/10/2022).

Pihak Kemenkes mendatangi rumah-rumah pasien untuk mengambil obat-obat anak sirup yang diduga mengandung cemaran etilen glikol melebihi ambang batas. Dari total 241 pasien, Kemenkes sudah mengunjugi 156 rumah.

"Kita mendatangi rumah keluarga-keluarga pasien, itu kan ada yang udah meninggal. Kita teliti apa yang dia minum. Saat ini atau sebelum dia sakit. Jadi itu membutuhkan waktu."

 


Baca juga

Pesan Presiden Jokowi di HUT Golkar: Jangan Asal Pilih Capres, Hati-hati!!


 

Lebih lanjut, BPOM meneliti obat-obatan sirup yang ditemukan di rumah-rumah tersebut. Ditemukan lima jenis obat yang mengandung cemaran etilen glikol yang melebihi ambang batas sesuai standar baku.

Oleh karena itu, Kemenkes langsung meminta dokter dan apoteker untuk tidak meresepkan atau menjual obat sirup untuk sementara waktu.

"Ini sifatnya kan sementara, supaya masyarakat enggak resah. Nanti dilarang semua, ya tidak. Karena kita ingin menyelamatkan dalam waktu yang cepat ini."

 

KOMENTAR