Tiongkok memperingatkan Korea Selatan tentang hubungan yang lebih erat dengan AS dan Jepang

Binsar

Tuesday, 14-05-2024 | 10:28 am

MDN
Diplomat utama Tiongkok Wang Yi (jauh dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae Yul (jauh dari kiri) mengadakan pembicaraan di Beijing pada 13 Mei 2024 [ist]

Jakarta, Inakoran

 

Tiongkok, Senin (13/5) memperingatkan Korea Selatan soal hubungan yang semakin erat dengan Amerika Serikat dan Jepang. Menurut Tiongkok, ketegangan hubungan antara Beijing  dengan Seoul sedang meningkat. Karena itu Beijing mendesak Seoul agar tidak ada tekanan tambahan terhadap hubungan tersebut dari campur tangan eksternal, seperti Jepang dan AS.

 

Kantor Berita Yonhap, dilansir dari Kyodo News, Selasa (14/5), menjelaskan bahwa diplomat terkemuka Tiongkok Wang Yi, dalam pembicaraannya dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae Yul di ibu kota Tiongkok mengatakan bahwa “kesulitan dan tantangan yang dihadapi hubungan Korea Selatan-Tiongkok jelas meningkat” dan bahwa Beijing tidak menginginkan situasi seperti itu.

 

Pernyataan Wang tampaknya merujuk pada hubungan yang semakin erat antara Seoul, Washington dan Tokyo yang diupayakan oleh pemerintahan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. Menurut Yonhap, Cho menyerukan pengelolaan hubungan antara Tiongkok dan Korea Selatan untuk mencegah perbedaan menjadi konflik.

 

Diplomat terkemuka Tiongkok Wang Yi (kanan) dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae Yul berjabat tangan sebelum pembicaraan mereka di Beijing pada 13 Mei 2024  [ist]

 

“Saya percaya penting bahwa tidak hanya satu pihak, tapi kedua belah pihak, melakukan upaya untuk mengelola hubungan secara hati-hati agar perbedaan pendapat tidak berubah menjadi konflik demi pengembangan hubungan bilateral,” kata menteri tersebut seperti dikutip dari Kyodo News.

 

Menurut Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Cho dan Wang juga sepakat untuk terus bekerja sama untuk memastikan keberhasilan pertemuan puncak mendatang antara Yoon, Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

 

KTT trilateral tersebut, yang akan menjadi yang pertama antar negara sejak pertemuan pada bulan Desember 2019 di Chengdu, Tiongkok barat daya, diperkirakan akan berlangsung di Seoul sekitar tanggal 26-27 Mei.

 

Mengenai Korea Utara, Cho menyatakan keprihatinan atas retorika ancaman dan provokasi Pyongyang yang telah meningkatkan ketegangan regional serta kerja sama militernya dengan Rusia, kata kementerian Korea Selatan.

 

Cho meminta Tiongkok, yang merupakan sekutu terdekat dan paling berpengaruh bagi Korea Utara secara ekonomi, untuk memainkan peran konstruktif dalam mendorong perdamaian dan stabilitas serta denuklirisasi Semenanjung Korea. Sementara Wang menjawab bahwa Beijing akan melakukannya, tambah kementerian tersebut.

 

 

Keduanya juga sepakat untuk memperkuat kerja sama ekonomi bilateral, termasuk pengelolaan rantai pasokan yang stabil.

 

Cho mengundang Wang untuk mengunjungi Korea Selatan dan diplomat top Tiongkok mengatakan dia akan melakukannya pada waktu yang tepat, menurut kementerian.

 

Cho, dalam perjalanan dua hari ke Tiongkok hingga Selasa, mengunjungi negara tetangga tersebut untuk pertama kalinya sejak ia menjabat sebagai menteri luar negeri pada bulan Januari. Pada tahun 2022, pendahulunya, Park Jin, mengadakan pembicaraan dengan Wang di kota pelabuhan Qingdao, Tiongkok timur.

KOMENTAR