Trump Minta Bertemu Pribadi dengan Xi Jinping Bahas Krisis Hong Kong

Sifi Masdi

Thursday, 15-08-2019 | 08:22 am

MDN
Presiden Donald Trump dan Xi Jinping [ist]

Hong Kong, Inako

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta bertemu secara pribadi dengan Presiden China Xi Jinping. Tujuannya untuk membahas krisis politik yang terjadi Hong Kong. 

Sebab, demo yang berkepanjangan telah menambah kekhawatiran investor, yang masih diselimuti awan mendung perang dagang Washington dan Beijing. Hal ini disampaikan Trump melalui postingan Twitter pada Rabu (14/8/19) waktu setempat.

"Saya kenal Presiden Xi dari China dengan sangat baik. Dia adalah pemimpin besar yang sangat dihormati rakyatnya." Kata Trump. 

"Dia juga orang baik dalam 'bisnis yang sulit'. Saya punya NOL keraguan bahwa jika Presiden Xi ingin dengan cepat dan manusiawi menyelesaikan masalah Hong Kong, dia bisa melakukannya. Pertemuan pribadi?."

Pernyataan Trump dikeluarkan setelah Hong Kong dilanda demo besar-besaran selama dua bulan terakhir. Demo yang bermula pada 9 Juni itu awalnya dipicu oleh rencana pemerintah Hong Kong untuk memberlakukan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi untuk memungkinkan pelaku kriminal diadili di China.

Pada awal Juli, Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam telah menangguhkan RUU tersebut. Sayangnya, demo masih terus berlanjut dan membuat salah satu pusat keuangan dunia itu dihindari investor. Kini, demo mengarah ke demokratisasi Hong Kong. 

Selain masalah Hong Kong, dalam tweet lainnya, Trump membahas mengenai perang dagang. 

"Hal-hal baik dibahas pada panggilan dengan China tempo hari. Mereka menangani tarif dengan mendevaluasi mata uang mereka dan "menuangkan" uang ke dalam sistem mereka. Konsumen Amerika baik-baik saja dengan atau tanpa (pertemuan dan penerapan tarif pada) September, tetapi banyak hal baik akan datang dari penundaan (tarif impor) jangka pendek hingga Desember," jelas Trump.

Trump mengatakan penundaan pengenaan tarif impor sebesar 10% terhadap US$ 330 miliar barang China akan lebih menguntungkan Negeri Tirai Bambu. Awalnya tarif itu akan diberlakukan per 1 September. 

Namun, Trump juga mengatakan itu bisa jadi merugikan China. Menurutnya jika China ingin membuat kesepakatan dagang, maka negara itu harus merespons secara 'manusiawi' ke Hong Kong.

"Tentu saja China ingin membuat kesepakatan. Biarkan mereka bekerja secara manusiawi dengan Hong Kong terlebih dahulu!" katanya.

Pada Selasa, Trump mengumumkan menunda pengenaan bea masuk 10% untuk produk elektronik buatan China hingga 15 Desember. Produk-produk yang akan ditunda pengenaan bea masuknya mencakup ponsel selular, laptop, konsol video game, dan monitor komputer.

KOMENTAR