Trump Percaya Diri, Katanya 2 Minggu Lagi Angka Kematian Akibat COVID-19 di Amerika Turun

Binsar

Monday, 30-03-2020 | 13:57 pm

MDN
Presiden AS Donald Trump optimis angka kematian akibat corona di AS akan turun dalam dua minggu ke depan [ist] [ist]

Washington, Inako

Mungkin bukan Donald Trump namanya kalau berbicara tidak percaya diri. Ya, Presiden AS ini memang selalu optimis jika tampil berbicara di depan publik khususnya rakyat Amerika yang saat ini sedang dilanda kepanikan massal akibat tingginya kematian akibat pandemi virus corona.

Baca Juga: Dukung Petugas Medis dan Korban Virus Corona, Pendukung Liverpool Indonesia Nyanyikan ‘You’ll Never Walk Alone’

Berbicara di hadapan media, Minggu (29/3/20) waktu Washington, seperti dikutip Inakoran.com dari Reuters, hari ini Senin (30/3/2020), Trump optmis bahwa puncak kematian akibat virus corona baru, COVID-19, di Amerika akan turun dalam dua minggu ke depan.

Ia mengaku, prediksi yang ia sampaikan didasari pada data pemodelan statistik yang disajikan para pakar di negaranya.

"Puncak—titik tertinggi angka kematian...kemungkinan akan mencapai dalam dua minggu," katanya.

Meski optimis akan mengalamai penurunan angka kematian dalam dua pekan ke depan, namun, Trump menegaskan bahwa hal itu hanya bisa terwujud, jika warga Amerika mematuhi pedoman social distancing yang ditetapkan pihak berwajib.

Baca Juga: Florida Mendirikan pos Pemeriksaan bagi warga New York yang Melarikan diri dari Virus Corona

Mengutip pendapat para pakar, menuru Trump, kematian akan mencapai 2,2 juta jiwa, jika warga AS mengabaikan pedoman menjaga jarak sosial yang berlaku global saat ini.

Sementara itu, penasehat Trump untuk virus COVID-19, Dr Anthony Fauci, mengatakan bahwa jumlah korban virus corona kemungkinan akan mencapai 100.000 hingga 200,000 ribu di seluruh Amerika. Hal itu diutarakan Fauci, saat berbiara di CNN, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kematian Akibat Coronavirus di Italia Kembali Turun, Tetapi Lockdown Tetap Dipertahankan

Selain optimis, Trump juga meminta warga AS bersabar. Ia juga melarang warganya merayakan kemenangan atas penyakit mematikan yang telah merenggut 2.475 nyawa di AS saat ini.

"Tidak ada yang lebih buruk daripada menyatakan kemenangan sebelum kemenangan diraih. Itu akan menjadi kerugian terbesar dari semua," katanya.

Sekedar informasi, data yang ditampilkan online worldometers.info, pagi WIB, menunjukkan jumlah kasus corona di AS mencapai 141.812 orang yang terinfeksi, dengan 2.475 di antaranya meninggal, sementara yang sembuh men capai 4.435 orang.

KOMENTAR