Tujuh Keputusan Penting Korut Yang Membuat Dunia Terkejut

Pyongyang, Inako

Hari ini, Sabtu 21 April 2018, bakal dicatat dunia sebagai hari paling bersejarah dalam perjalanan sejarah bangsa Korea Utara.

Betapa tidak, Korea Utara (Korut) yang selama sekian dekade dikenal sebagai negara yang menyimpan senjata nuklir yang siap untuk diledakkan kearah mana saja sesuai keinginannya, hari ini berubah.

Perubahan itu dimulai tatkala pemimpin tertinggi negara itu Kim Jong Un mengumumkan tujuan strategis baru bagi negara itu. Salah satunya adalah penangguhan tanpa batas semua uji coba rudal balistik dan nuklir.

Ini merupakan bagian dari persiapan pertemuan yang direncanakan antara Presiden Kim Jong-un dan Presiden Amerik Serikat (AS) Donald Trump.

Keputusan itu dihasilkan dalam rapat paripurna Komite Pusat Partai Buruh Korea, partai yang berkuasa di negara itu. Namun, selain keputusan tersebut, pertemuan itu juga menghasilkan lima keputusan penting lainnya.

Berikut adalah keputusan penting pertemuan tersebut seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (21/4/2018).

1. Korut "dengan khidmat" menyatakan bahwa uji coba balistik dan rudal sebelumnya telah memungkinkan negara itu berhasil membuat hulu ledak dan mengembangkan cara menggunakannya.

2. Efektif dengan segera, setiap uji coba rudal nuklir dan balistik selanjutnya akan dibekukan, mulai 21 April 2018

3. Pusat uji coba nuklir Korut akan disingkirkan untuk memastikan transparansi penangguhan penelitian nuklir.

4. Pyongyang tidak akan pernah menggunakan senjata nuklir, kecuali jika ada ancaman nuklir atau provokasi nuklir terhadap Korea Utara, dan tidak akan ada proliferasi senjata nuklir dan teknologi nuklir.

5. Mulai saat ini, semua upaya Pyongyang akan terkonsentrasi untuk membangun ekonomi sosialis yang kuat, sementara sumber daya manusia dan material negara akan dimobilisasi untuk "secara dramatis" meningkatkan kualitas hidup orang-orang.

6. Pyongyang akan membangun lingkungan internasional yang menguntungkan dan akan mengintensifkan dialog erat dengan negara-negara tetangga dan komunitas internasional, untuk melindungi perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea dan dunia.