Uang Kembalian 100 rupiah hingga seribu perak bisa jadi Miliarder? Bisa !! Ini caranya..!

Hila Bame

Saturday, 14-08-2021 | 17:35 pm

MDN
Ikan Kakap adalah salah satu mata dagangan Ko Fusen ia jual Rp 70 ribu/kg Foto INAKORAN

 

JAKARTA, INAKORAN

Mengapa suku Tionghoa atau kerap disebut Cina selalu sukses berdagang? Kuncinya bukan melulu pada kerja keras semata. Karena Anda juga bisa bekerja keras.  

Bukan karena punya modal semata-mata. Jangan-jangan modal Anda pada kelas ekonomi yang sama justru melampau mereka. Bukan juga pada penguasaan jaringan bisnis semata, karena dunia digital mengantar Anda pada kondisi sama tau dan, Anda pun bisa memiliki jaringan bisnis nasional hingga global.


BACA:  

LPS Yakin Ekonomi Indonesia Sudah Mulai Dalam Jalur Pemulihan


Kejujuran Adalah Kunci Menjadi Miliarder

Ketika saya mencoba jual bahan konsumsi mulai dari ikan, sayur mayur dan beras kepada keluarga terdekat saya selalu menyiapkan uang kembalian.

"Pantang bagi saya, uang kembalian diganti dengan sebatang coklat, sebatang permen  atau dengan sebungkus mi kering dengan alasan uang kembalian tidak ada" ujar Ko Fusen kepada Inakoran Sabtu (14/8/21).

 "Sungguh membunuh kelangsungan hidup usaha saya, jika sengaja tidak menyiapkan uang kembali bahkan dengan segenap hati mengharapkan konsumen (keluarga) membayar lebih" ga banget deh lanjut Ko Fusen pengusaha sembako di kawasan Jakarta Barat.

Hampir 25 tahun bergelut di dunia bisnis bahan sembako. Waktu yang panjang bersama konsumen menunjukkan telah tercipta hidup saling menguntungkan antara dirinya dan  seribuan konsumen yang menjadi pelanggan tetap setiap bulannya.


 BACA:  

Apa Itu Investasi Bodong?


Budaya orang Cina dalam berdagang selalu mendepankan kejujuran meski itu sepele.  Katakanlah uang kembalian seratus perak itu. Banyak orang menganggab itu biasa saja, justru disitu kejujuran diuji terlebih menguji integritas dalam berdagang.

Berdagang dengan Keluarga

Fusen menyebut terlebih jika kita berhubungan dagang dengan keluarga, sahabat, atau kenalan. Yang dikedepankan adalah kejujuran dalam hal uang kembalian itu. Keluarga akan berhenti berhubungan dagang dengan kita seandainya perkara uang kembalian itu tidak diperhatikan bahkan perlakuan yang sama untuk semua pelanggan yang datang ke toko kita, pungkasnya.

Jangan menjebak pelanggan apalagi keluarga dengan tidak mengembalikan uang sisa belanja. Kepada supir saya, setiap pagi saya bekali mereka dengan uang kembalian minimal lima ratus ribu rupiah sekali jalan.



BACA:  

Floyd Mayweather Menggelontorkan $18 Juta Untuk Rumah Barunya di Pantai Miami


Keluarga Ko Fusen terbilang sukses,  anak pertama kuliah dan kerja di Hongkong di pasar keuangan dunia. Anak kedua kuliah dan kerja di Singapura dengan pendapatan 3ribu hingga 4 ribu dolar singapura, setara dengan 30-40 juta per bulan nya. masih bidang finacial.

Sementara anak bungsu mereka lulusan ITB Bandung dan bekerja di sebuah perusahaan rokok terkaya di Indonesia. 

"Saat saya susah kali ( kali; dibaca: sangat; logat medan) yang bisa saya lakukan hanya suplai bahan makanan kepada keluarga terdekat, teman, sahabat kepada siapa saja yang saya kenal.

Modal? saya ga punya. Dagang sembako modalnya gede lho. untung pun tipis, cerita Fusen. Yang punya modal sembako kebetulan percaya sama kita, daganglah kita, pungkasnya dengan logat Cina Medan Sumut.

Apa itu kejujuran?

Jujur atau kejujuran mengacu pada aspek karakter, moral dan berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur seperti integritas, kejujuran, dan keterusterangan, termasuk keterusterangan pada perilaku.

 

 

 

 

 

 

KOMENTAR