Warga Palestina Berunjuk Rasa di Tokyo, Memperingati 76 Tahun Pengungsian

Binsar

Thursday, 16-05-2024 | 09:32 am

MDN
Sekitar seribu orang, termasuk warga Palestina dan pendukung mereka, berunjuk rasa di Tokyo pada hari Rabu (15/5) untuk memperingati 76 tahun warga Palestina dipaksa meninggalkan tanah air mereka untuk memberi jalan bagi pembentukan Israel [ist]

 

Jakarta, Inakoran

 

Sekitar seribu orang, termasuk warga Palestina dan pendukung mereka, berunjuk rasa di Tokyo pada hari Rabu (15/5) untuk memperingati 76 tahun warga Palestina dipaksa meninggalkan tanah air mereka untuk memberi jalan bagi pembentukan Israel.

 

Selain Tokyo, protes serupa juga terjadi di seluruh dunia di tengah perang brutal di Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 35.000 warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel sebagai respons terhadap serangan lintas batas oleh kelompok militan Hamas pada 7 Oktober.

 

Nakba, yang berarti "bencana" dalam bahasa Arab, dipandang oleh orang-orang Palestina sebagai peristiwa penting dalam sejarah mereka ketika sekitar 700.000 orang diusir secara paksa dari rumah mereka pada tahun 1948. Hari Nakba diperingati pada tanggal 15 Mei, sehari setelah Hari Kemerdekaan Israel.

 

Melansir Kyodo News, para demonstran yang berkumpul di kawasan ibu kota Shinjuku memegang poster yang ditulis dalam bahasa Jepang dan Inggris yang berisi seruan untuk pembebasan Palestina dan gencatan senjata di Gaza. Sejumlah besar orang membawa motif kunci, melambangkan kunci yang masih dimiliki banyak keluarga untuk rumah tempat mereka diusir di Palestina Bersejarah, kata penyelenggara.

 

 

“Kenangan akan tanah air kami, dan hak untuk kembali, tetap hidup dalam diri kami,” kata Hanin Siam (27), warga Jepang kelahiran Gaza, dalam pidatonya kepada massa di luar Stasiun JR Shinjuku. “Yang muda masih ingat, yang muda masih menolak,” ujarnya.

 

Sementara itu, seorang peserta berusia 32 tahun asal Jepang mengatakan bahwa dia sebelumnya memiliki pengetahuan terbatas tentang konflik Israel-Palestina namun sekarang berpartisipasi dalam protes pro-Palestina menyusul lonjakan informasi online sejak Oktober.

 

“Saya datang untuk mengambil foto untuk diposting di media sosial dan berharap dapat memberikan kesempatan belajar bagi orang-orang yang sebelumnya tidak tertarik,” ujarnya.

 

Protes ini terjadi ketika Israel memfokuskan kampanye militernya melawan Hamas di wilayah Rafah, Gaza selatan.

 

Amerika Serikat, sekutu terbesar Israel, menghentikan sejumlah pasokan senjata ke Israel sebagai perlawanan terhadap invasi besar-besaran ke Rafah di tengah kekhawatiran atas meningkatnya krisis kemanusiaan.

 

Namun, pemerintahan Presiden Joe Biden telah memberi tahu Kongres AS bahwa mereka akan mengirimkan senjata baru senilai $1 miliar ke Israel, The Wall Street Journal melaporkan pada hari Selasa, mengutip para pejabat kongres.

 

 

Sikap Jepang terhadap konflik tersebut secara umum sejalan dengan sikap Amerika Serikat. Namun, pekan lalu, terdapat 143 negara bagian dan teritori yang mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang menganjurkan keanggotaan penuh Palestina di PBB dan menyerukan Dewan Keamanan untuk mempertimbangkan kembali masalah tersebut dengan baik.

 

Sembilan anggota lainnya, termasuk Amerika Serikat dan Israel, menentang, sementara 25 lainnya abstain. Pada bulan April, Dewan Keamanan yang berkuasa memveto permintaan keanggotaan.

KOMENTAR