Webinar IKI, Albertus Pratomo Sekum IKI: Layanannya Mencakup Warga Terpinggirkan

Hila Bame

Friday, 16-04-2021 | 08:07 am

MDN
Albertus Pratomo

 

 

Jakarta, INAKORAN

 

 Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) menggelar webinar (rapat virtual)  dengan mengusung tema: Bansos dan Problema Identitas Kependudukan Warga, pada Kamis (15/4/21). 


BACA:   

Webinar IKI, Rikard Bagun Ketum IKI: Bansos, Puasa dan Agama Dari Perspektif Sosiologis


Albertus Pratomo, menyampaikan bahwa Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) telah bekerjasama dengan pemerintah pusat dalam hal ini Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri RI dan 22 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil  di Indonesia untuk mendampingi warga terpinggirkan atau orang yang kesulitan mendapatkan akses.

"Dokumen kependudukan yang diperoleh warga, menjadi output dari layanan IKI di daerah" jelas Tomi. Namun demikian, terang Tomi, sejak pandemi menerpa Indonesia,  IKI  praktis tidak ada lagi kegiatan langsung di lapangan"  ujarnya.


BACA:  

Disdukcapil Bogor dan Tangerang Mendapat Komputer dan Printer dari IKI

 


Selama ini IKI telah berkolaborasi dengan Kementerian dan Lembaga serta komunitas untuk terus melakukan pelayanan kepada masyarakat. Belum lama ini IKI bersama Alumni Kolese Kanisius 64 (AM64)  mendampingi warga lanjut usia mendapatkan vaksin pertama dan vaksin tahap kedua pada  Kamis (15/4/21).

 

 

BACA:   

3 Ribu Akta Kelahiran Warga Cinbeng Difasilitasi IKI

 


 

IKI mendampingi warga secara gratis mengurus administrasi kependudukan mulai dari Akta Lahir, Surat Nikah, Kartu Tanda Penduduk, Kartu Identitas Anak, Akta Lahir warga Panti Asuhan/tanpa orang tua, Kartu Tanda Penduduk warga kolong jembatan, warga pemulung dan banyak warga tanpa identitas dengan berbagai kondisi yang tidak menguntungkan, ujar Tomi. 

 

Setiap penyelenggaraan Webinar, Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) menampilkan video hasil survei dari isu yang akan dibahas, jelasnya

"Dalan video survei, akan terlihat secara nyata apa yang menjadi isu ditengah masyarakat dan bagaimana solusi yang akan diambil oleh pemangku kepentingan" pungkasnya. 

Lebih lanjut Tomi sapaan Albertus Pratomo, menyampaikan kepada Ibu Nurul dari Kemensos agar kedepannya IKI menjadi mitra Kemensos dalam melayani masyarakat secara luas. 

" Kedepannya kemitraan Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) dengan Kemensos akan memberi banyak manfaat kepada bangsa Indonesia" tandas Tomi. 

 

Kerjasama dengan  Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri RI dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil  di daerah selama ini mendapat apresiasi positif dari Prof Zudan, Dirjen Dukcapil Kemendagri RI.

Pelayanan keliling atau dikenal dengan YANLING telah dilakukan IKI bersama relawan yang tersebar dibeberapa kabupaten/kota di Indonesia.  Pelayanan keliling itu mulai dari mengurus surat nikah, kartu tanda penduduk, akta kelahiran warga panti asuhan, hingga berupaya  melahirkan sebuah dokumen yang dikenal dengan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM). 

 

SPTJM yang di inisiasi IKI memudahkan warga panti asuhan mendapatkan akta lahir, menggantikan sidang pengadilan yang sebelumnya diberlakukan untuk warga yang keberadaan orang tuanya tidak diketahui dalam mengurus akta kelahiran.

 

IKI saat ini memiliki peneliti yang telah berpengalaman selama puluhan tahun dalam bidang administrasi kependudukan. Dan, selanjutnya Kemensos bisa melakukan kolaborasi  melayani warga secara luas bersama Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI).  

 

KOMENTAR