WHO Ingatkan Beberapa Negara Bahwa Perjuangan Melawan COVID-19 Masih Panjang

Binsar

Thursday, 02-07-2020 | 12:46 pm

MDN
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus [ist]

Genewa, Inako

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu mengingatkan beberapa negara agar tetap menggunakan setiap mekanisme yang tersedia untuk memerangi coronavirus baru yang muncul hingga saat ini.

“Beberapa negara ... telah mengambil pendekatan yang terfragmentasi. Negara-negara ini menghadapi jalan yang panjang dan berat di depan,” kata Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus pada briefing virtual dari kantor pusat WHO di Jenewa, tanpa menyebut nama negara yang dimaksud.

 

Lebih dari 10,5 juta orang telah terinfeksi secara global dan lebih dari setengah juta orang telah meninggal sejak penyakit COVID-19 pertama kali muncul di Cina.

Tedros mengatakan gejolak lokal tidak dapat dihindari karena beberapa negara mulai mencabut pembatasan kuncian.

"Tetapi negara-negara yang memiliki sistem untuk menerapkan pendekatan komprehensif harus dapat menahan gejolak ini secara lokal dan menghindari memperkenalkan kembali pembatasan yang meluas," katanya.

 

Baca Juga: WHO: Kasus Coronavirus Terus Melambung di Amerika Latin

Baca Juga: Direktur WHO Akan Berpidato di Universitas Tsinghua, China

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Diperkirakan Baru Tersedia pada Januari 2021

 

Pada kesempatan yang sama, pakar kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan bahwa badan AS berencana mengirim dua ahli dari kantor pusat untuk bergabung dengan tim negaranya di Tiongkok untuk menetapkan ruang lingkup misi yang meneliti asal-usul coronavirus.

Sangat dikritik oleh Amerika Serikat dan lainnya untuk kerahasiaan dan tanggapan yang terlambat, Cina mengatakan itu transparan dan akan mendukung penyelidikan setelah pandemi terkendali.

Sementara banyak yang mengisyaratkan pasar hewan hidup sebagai kemungkinan asal virus ini. Sementara itu, Presiden Amerika Donald Trump dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan ada bukti virus itu berasal dari laboratorium Wuhan.

Benua Amerika adalah pusat gempa corona saat ini, khususnya Amerika Serikat, yang memiliki angka kematian COVID-19 tertinggi di dunia - lebih dari 127.393.

 

Ryan mengatakan WHO sedang mencoba memverifikasi laporan penimbunan pasokan medis di Amerika Serikat dan ingin memastikan semua orang memiliki akses ke bahan yang menyelamatkan jiwa.

Ditanya tentang virus pada babi Cina yang menurut penelitian telah menjadi lebih menular ke manusia dan mungkin menjadi "virus pandemi", Ryan mengatakan: "Penting untuk meyakinkan orang bahwa itu bukan virus baru dan merupakan virus yang diawasi."

KOMENTAR