WHO Sebut Kehidupan Anak-anak Terancam di Bawah Virus Corona
Jenewa, Inako
Direktur Jenderal WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan keprihatinannya atas kesehatan anak-anak yang sedang terancam oleh dampak darurat dari virus corona (Covid-19). Anak-anak yang seharusnya mendapatkan program vaksinasi untuk penyakit lainnya, terpaksa dikurangi dan bahkan ditiadakan hanya untuk membatasi penyebaran virus corona. Hal ini dialami oleh 21 negara di berbagai belahan dunia.
BACA JUGA: Direktur WHO: Pengurangan Pembatasan Bukan Berarti Pandemi Berakhir
“Anak-anak mungkin berisiko relatif rendah dari penyakit parah dan kematian akibat Covid-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh coronavirus novel, tetapi bisa berisiko tinggi dari penyakit lain yang dapat dicegah dengan vaksin," ujar Tedros.
BACA JUGA: Donald Trump Hentikan Danai WHO Karena Gagal Beri Informasi Soal Pandemi Covid-19
Menurut asal Afrika itu, sebanyak 13 juta anak telah terkena dampak di seluruh dunia oleh keterlambatan imunisasi rutin terhadap penyakit, termasuk polio, campak, kolera, demam kuning, dan meningitis.
BACA JUGA: Uni Afrika Tak Terima Ucapan Trump yang Sebut WHO Gagal Beri Rekomendasi Soal Virus Corona
Kekurangan vaksin terhadap penyakit lain, Tedros menyebutkan dengan mengutip data aliansi vaksin global GAVI, sebagai sebagai akibat dari kebijakan pembatasan pergerakan untuk mengekang penyebaran virus corona. Hal ini dilaporkan oleh 21 negara
BACA JUGA: Peneliti: Ini Golongan Darah Yang Paling Rentan Terhadap Coronavirus
Tedros menambahkan bahwa saat ini WHO sangat prihatin dengan peningkatan jumlah kasus dan kematian akibat virus corona di Afrika, Eropa Timur, Amerika Latin, dan beberapa negara Asia, bahkan ketika jumlahnya mulai rata atau menurun di beberapa negara kaya.
"Kita memiliki jalan panjang di depan (menghadapi virus corona) dan banyak pekerjaan yang harus kita lakukan," kata Tedros.
KOMENTAR