Balas SBY, PDIP Bongkar Kecurangan Demokrat di Pemilu 2009

Saverianus S. Suhardi

Monday, 19-09-2022 | 16:55 pm

MDN
Hasto Kristiyanto [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi tudingan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut adanya tanda-tanda ketidakjujuran dan ketidakadilan dalam Pemilu 2024.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto pada Minggu (18/9/2022) kembali mengungkit kecurangan Pemilu 2009 yang ia nilai dilakukan secara masif.


Baca juga: Airlangga Hartarto Garisbawahi Penyerapan APBD yang Belum Maksimal


Hasto menjelaskan, sistem multipartai dengan intensitas persaingan yang sangat tinggi pada 2009 tidak memungkinkan parpol seperti Demokrat mengalami kenaikan elektoral mencapai 300 persen.

Oleh karena itu, Hasto menilai kenaikan elektoral Demokrat saat itu sangat tidak normal.

Hasto juga menilai modal pemenangan Demokrat di Pemilu 2009 bersumber dari Bank Century.

Tak hanya itu, dia juga menuding Demokrat melakukan manipulasi daftar pemilih tetap (DPT) yang dilakukan secara massif.

Hasto kemudian mengaku bahwa dirinya memegang data-data akademis terkait manipulasi yang terjadi pada Pemilu 2009.

Oleh karena itu, Hasto mempertanyakan pernyataan SBY yang menyebut ada tanda-tanda ketidakadilan dan ketidakjujuran dalam Pemilu 2024 mendatang.

Hasto menjelaskan alasan dirinya perlu menanggapi pernyataan SBY. Dia menilai, pernyataan itu disampaikan dalam forum resmi, yakni rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat.

Menurut Hasto, Rapimnas seharusnya dilakukan beradasarkan pada kebenaran dan bukan fitnah dan ambisi.

SBY sebelumnya mengungkapkan akan turun gunung menghadapi Pemilu 2024 lantaran menurutnya Pilpres akan diikuti oleh dua pasangan yang dikehendaki.

SBY menyebut ada tanda-tanda Pemilu 2024 berjalan dengan tidak jujur dan tidak adil.

KOMENTAR